SUARA INDONESIA

Zulfan Zulkifli Atlet Menembak Asal Banyuwangi, Peraih Medali Termuda di Usia Sembilan Tahun

Muhammad Nurul Yaqin - 28 September 2023 | 13:09 - Dibaca 2.61k kali
Olahraga Zulfan Zulkifli Atlet Menembak Asal Banyuwangi, Peraih Medali Termuda di Usia Sembilan Tahun
Ketua Perbakin Banyuwangi Romadhoni Isyak memberikan penghargaan kepada Achmad Yusuf Zulfan Zulkifli, atlet menembak termuda peraih medali perak. (Foto: Istimewa)

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Achmad Yusuf Zulfan Zulkifli, bocah sembilan tahun asal Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, ini mencetak rekor sebagai atlet menembak termuda dalam sejarah ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jawa Timur (Jatim) 2023.

Di usianya yang masih belia, Zulfan mampu menunjukkan bakatnya dan berhasil memperoleh medali perak dalam pertandingan cabang olahraga (cabor) menembak kelas senapan dengan jarak 25 meter.

Meski Zulfan masih kecil, namun tidak membuat mentalnya ciut. Bocah lelaki itu justru bisa menandingi lawan dengan umur dewasa. Zulfan tampil percaya diri sehingga berhasil menoreh prestasi.

Zulfan diketahui masih duduk di bangku kelas empat sekolah dasar di MI Bustanul Mubtadiin, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Sejak dini, Zulfan memang dididik untuk menjadi atlet tembak yang handal.

Zulfan dilatih oleh Ayahnya sendiri, Zulkifli, sejak kelas tiga hingga sekarang. Dia memulai mengikuti perlombaan mulai dari kejuaraan antarkecamatan hingga antarkabupaten. Dan ini kali pertamanya dia bertanding di Porprov VIII Jatim.

Zulkifli berkata, kegemaran menembak justru berangkat dari keinginan Zulfan sendiri. Ia ingin mengikuti jejak ayahnya yang juga sebagai atlet menembak.

"Selain hobi yang diturunkan, keinginan untuk berlatih menembak juga tidak ada paksaan dari saya. Dan itu murni keinginan anak saya," ungkap Zulkifli, Kamis (28/09/2023).

Ia berkata, sejak umur delapan tahun, Zulfan telah dilatih mulai dari fisik dan mental. Baru setelah itu berlanjut latihan tata cara menembak. Kegiatan tersebut rutin dilakukan seminggu sekali.

"Latihan utamanya adalah fisik dan mental. Karena lawannya bukan atlet biasa, untuk anak sekecil ini harus dipersiapkan mental yang belum tertata. Untuk latihan satu minggu sekali, rutin dari pukul 06.00 fisik, 07.30 sarapan dan pukul 09.00 kita mulai latihan penembakan," bebernya.

Ketua Persatuan Berburu dan Menembak Indonesia (Perbakin) Banyuwangi, Romadhoni Isyak, mengapresiasi pencapaian salah satu atlet binaannya tersebut.

Menurutnya, Perbakin saat itu mengirim enam atlet menembak. Satu-satunya yang berhasil adalah Achmad Yusuf Zulfan Zulkifli. Atlet menembak termuda Banyuwangi ini mampu mempersembahkan medali perak.

"Ini sungguh luar biasa. Ini adalah aset yang harus terus diasah dan bisa menjadi pelecut semangat untuk anak-anak Banyuwangi," kata Dhoni.

Dhoni menjelaskan, prestasi membanggakan itu tidak lepas dari semua pihak yang telah memberikan dukungan dan semangat. Terlebih, dengan perombakan di tubuh Perbakin Banyuwangi mampu memberikan efek positif terhadap kemajuan olahraga menembak.

Dengan kepengurusan para kalangan muda yang lebih energik. Pihaknya, berkeyakinan para atlet menembak Banyuwangi akan lebih baik kedepannya. Meskipun tidak mudah, karena olahraga menembak adalah salah satu olahraga yang mahal.

Doni menambahkan, sepanjang Porprov Jatim, kontingen atlet menembak Banyuwangi telah banyak kemajuan beberapa tahun terakhir. Tahun 2022 lalu, berhasil menyumbang medali perunggu dan tahun ini berhasil membawa pulang medali perak.

"Kami optimistis dengan didukung atlet menembak berbakat Banyuwangi, di tahun depan akan lebih banyak memberikan persembahan medali untuk mengharumkan nama Banyuwangi. Kami targetkan medali emas," tegasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV