SUARA INDONESIA, SITUBONDO – Musyawarah Olahraga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Situbondo telah berakhir. Dalam musyawarah ini, Deny Wahyu Pribadi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KONI Kabupaten Situbondo periode 2024-2028
Deny berjanji, selama memimpin KONI dia memastikan tidak akan ada cabang olahraga yang menjadi "anak emas". Semua cabor akan diberikan perhatian dan porsi yang sama, serta proporsional.
Dia berharap, prestasi cabang olahraga di Situbondo bisa terus meningkat dan lebih baik lagi. Apalagi, tahun depan akan menghadapi ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim yang akan dilaksanakan di Malang Raya.
"Lebih ideal lagi, jika mulai sekarang sudah mempersiapkan atlet yang akan bertanding pada ajang Porprov Jatim tahun depan," ujarnya, Senin (3/6/2024).
Kepala Bidang Organisasi KONI Jatim, Muhammad Ilyas mengatakan, musyawarah olahraga KONI Situbondo untuk memilih ketua, harus dilaksanakan secara periodik setiap empat tahun sekali.
"Setelah kami verifikasi semua tahapan, di Situbondo ini sudah sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada dalam anggaran dasar dan rumah tangga KONI," katanya.
Menurutnya, penjaringan yang dilakukan oleh panitia KONI Situbondo hanya ada satu calon petahana, yakni Deny Wahyu Pribadi. Maka diskusi dalam musyawarah pemilihan ketua tidak tentang kepada figur, melainkan strategi mendukung kesiapan Porprov 2025.
"Diskusi kali ini bukan soal figur, tetapi bagaimana dalam merumuskan program yang strategis guna mendukung persiapan PON di Aceh dan Sumut, termasuk juga persiapan di Porprov Jatim Malang Raya," bebernya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi, meminta seluruh cabang olahraga (cabor) supaya lebih bersemangat dalam mengukir prestasi, serta mempersiapkan diri untuk mengikuti Porprov Jatim 2025 mendatang.
"Mulai sekarang para atlet sudah mulai bersiap-siap, karena sebentar lagi akan bertanding pada ajang Porprov Jatim tahun depan. Supaya ranking kita ini bisa naik," tuturnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi