JEMBER- Imaji Sociopreneur mengadakan program sekolah minat bakat sebagai upaya mencegah pekerja anak tembakau di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember pada masa pandemi.
Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh anak-anak. Selain kesulitan dalam akses belajar bagi yang berada di daerah pedesaan, juga memberikan waktu luang yang cukup panjang bagi mereka. Tidak jarang keterlibatan anak dalam industri tembakau akan mengalami peningkatan.
Direktur dari Imaji Sociopreneur Moch Musta’Anul Khusni menjelaskan, hal ini sangat bertentangan dengan aturan hukum yang telah diatur di dalam Undang-Undang Perlindungan anak dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan berdasarkan Konvensi ILO nomor 138, tentang Pekerja Anak dimana anak-anak dengan usia di bawah 18 tahun dilarang bekerja di industri termasuk tembakau.
Sementara dari sisi Kesehatan, kata Anul, paparan nikotin dari daun tembakau juga berpotensi mengakibatkan penyakit tembakau hijau (Green Tobacco Sickness) yang berbahaya bagi Kesehatan perkembangan otak dan mental anak di masa pertumbuhan.
“Dalam proses pendaftarannya sendiri anak-anak secara bebas dan gratis untuk mendaftarkan diri dengan didampingi orang tuanya, selanjutnya anak-anak yang telah mendaftar kemudian kami bagi dalam beberapa kelas sesuai dengan umur yakni 5-9 tahun dan usia 10-15 tahun," ujar Anul.
"Untuk mengetahui kemampuan dan bakat dari masing-masing anak kami juga melakukan Pre-test terhadap anak-anak melalui metode 9 kecerdasan anak dan interview secara langsung kepada mereka guna menggali lebih dalam terhadap minat dan bakat yang ingin mereka kembangkan," timpal Endang Koordinator Imaji Academy Berkarakter Desa Lembengan Kecamatan Ledokombo.
Lembaga yang bergerak di bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat ini, telah melakukan programnya sejak bulan Juli 2020, dengan sebelumnya melakukan pemetaan terhadap jumlah anak usia belajar.
Kegiatan yang dikemas Imaji Academy ini terwujud berkat kerjasama dengan guru-guru TK, PAUD, SD dan Pondok Pesantren, Pemerintah Desa, Petani dan Perusahaan Tembakau sebagai wujud komitmen Bersama dalam memberikan akses Pendidikan minat dan bakat kepada anak-anak dan mencegah anak-anak agar tidak terlibat dalam industri tembakau.
“Imaji Academy ini merupakan wujud nyata komitmen dan sinergitas masyarakat, pemerintah dan pihak swasta dalam membentuk generasi masa depan yang Cerdas dan berkarakter, dilengkapi dengan fitur Taman Edukasi sebagai laboratorium anak dalam belajar flora dan fauna, Kids Creative Market sebagai Inkubator wirausaha dan Bengkel Kreasi sebagai wadah anak-anak dalam menciptakan karya seni dan Teknologi serta dan mencegah anak-anak agar tidak terlibat dalam industri tembakau," jelas Anul.
Dirinya berharap Imaji Academy dapat terus berjalan bahkan diadopsi dalam sistem pendidikan.
“Kedepannya kami menginginkan Imaji Academy ini dapat terus berjalan dan bahkan diadopsi dalam sistem Pendidikan di masyarakat kita," tutupnya.
Hingga saat ini Imaji Academy sudah dijalankan di 2 Desa, yakni Desa Slateng dan Desa Lembengan yang berada di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. (Wildan)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gito Wahyudi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi