BONDOWOSO- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bondowoso merealisasikan program Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M) untuk membekali kemampuan dan keterampilan kaum perempuan Bondowoso.
GP3M sendiri adalah program meningkatkan keterampilan kaum perempuan. Terutama kaum marginal yang belum tersentuh kegiatan keterampilan.
Dalam kegiatan GP3M yang merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu, ada dua program untuk memfasilitasi dan melatih keterampilan kaum perempuan Bondowoso yang selama ini telah dilaksanakan oleh Disdikbud Bondowoso. diantaranya, Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (PKH-P) dan Desa Vokasi.
Haeriyah Yuliati, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso, mengatakan, program ini merupakan program Kemendikbud yang diberikan kepada 30 kabupaten di seluruh Indonesia, salah satunya Kabupaten Bondowoso.
"Kami disini hanya sebagai pelaksana program yang telah dipercayai oleh Kemendikbud. Alhamdulillah bisa terlaksana dengan baik," kata Hairiyah pada media di kantornya, Senin (30/11/2020).
Lebih lanjut Hairiyah menjelaskan, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kecakapan personal, akademik, sosial, dan vokasional.
Selain itu, kata dia, program tersebut bertujuan mengurangi potensi dampak risiko sosial kelompok perempuan marginal.
"Program itu diharapkan juga bisa meningkatkan potensi sumber daya manusia melalui berbagai keterampilan pendidikan," ujarnya.
Ada pun peserta yang menjadi sasaran program tersebut, dia membeberkan, meliputi wanita berusia 18 sampai 45 tahun yang pendidikannya maksimal SMA, ibu rumah tangga tidak memiliki pekerjaan tetap.
Dia menambahkan, melalui program tersebut, kaum perempuan ditempa kegiatan pelatihan dan praktik. Sekaligus mengembangkan keahlian untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
"Masing-masing kelompok 25 orang. Sementara khusus Lokasi terdiri 100 orang," sambungnya.
Dia menerangkan ada beberapa jenis keterampilan yang diajarkan dalam program tersebut, meliputi keterampilan olahan Tape, aneka jenis souvenir, keterampilan membatik, tata boga, keterampilan kerajinan kaset, olahan ampas tahu, dan keterampilan Jamur Janggol.
Katanya, kegiatan itu dilaksanakan oleh masing-masing penyelenggara sebanyak 66 jam dan pendampingan selama dua bulan.
"Para perempuan yang difasilitasi oleh beberapa lembaga dapat berinovasi dengan beberapa jenis keterampilan sesuai dengan pilihan kelompok dan Vokasi Desa masing-masing yang sesuai dengan kearifan lokal mereka," tutup.
Pantauan media, sarasehan itu dihadiri oleh Ny Maimunah Salwa Arifin, Istri Bupati Bondowoso, ibu Thuarita Cahyawati, Direktur Pendidikan Masyarakat dan Kebudayaan Kemendikbud, serta dihadiri oleh seluruh peserta melalui zoom dan perwakilan peserta terlibat langsung di forum yang mewakili masing-masing lembaga.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : |
Komentar & Reaksi