SUARA INDONESIA

Data Kejar Paket PKBM Dibawah Naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi Diduga Fiktif

Ari Hermawan - 29 March 2021 | 16:03 - Dibaca 8.04k kali
Pendidikan Data Kejar Paket PKBM Dibawah Naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi Diduga Fiktif
PKBM Al Amin Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. Foto: Istimewa

NGAWI - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan salah satu satuan pendidikan non formal. PKBM sendiri berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi. Yakni, berada di Bidang Paud dan Non Formal yang berfungsi sebagai pembinaan PKBM.

PKBM adalah suatu wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi dan budaya.

Tujuan dari PKBM sendiri adalah memperluas kesempatan warga masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, dan tentu dimaksud untuk dapat mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah melalui ijazah penyetaraan yang didapat.

Namun kadang di lapangan berbeda dengan juknis yang ada, bahkan diduga banyak terjadi penyimpangan terkait data murid dan pengelolaan anggaran, dimana anggaran tersebut diperoleh atau dikucurkan oleh pemerintah.

Dari puluhan PKBM yang ada di Kabupaten Ngawi, dimana salah satu ketua PKBM Al Amin yang letak pendidikannya berada di Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi, mengaku bahwa data 2019 untuk peserta kejar paket C yang pernah dia laksanakan adalah fiktif.

"Ya fiktif, PKBM yang saya naungi untuk data peserta kejar paket C tahun 2019 ada ratusan peserta yang dititipi oleh Pak Istamar Kepala Bidang Paud selaku pembina pendidikan non formal PKBM Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi memberikan data tersebut kepada kami tanpa fisik," kata Kodir ketua PKBM Al Amin kepada awak media beberapa hari yang lalu, dan berita ini baru bisa dimuat pada Senin (29/3/2021).

Dikatakan Kodir, ada total sebanyak 205 peserta didik kejar paket C pada tahun 2019, 117 peserta diantaranya yang dititipkan oleh Kabid Paud Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi kepada PKBM nya tanpa fisik.

"Peserta kejar paket C tahun 2019 ada 205 orang, yang 117 peserta itu titipan dari Pak Istamar, saya tidak pernah bertemu tatap muka dengan peserta, jadi sama sekali tidak melihat fisiknya. Saya hanya diberi identitas peserta melalui Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) saja," ungkapnya.

Kodir merinci, dari data total jumlah sebanyak 205 peserta kejar paket C tahun 2019 tersebut, per peserta mendapatkan anggaran sebesar Rp 1.8 juta dari pemerintah. Pada tahun 2019 dana tersebut sudah ditransfer ke rekening PKBM AL Amin dan sudah diserahkan ke Istamar.

"Pemerintah pusat mencairkan dana anggaran sebesar Rp 1,8 juta dikalikan jumlah peserta kejar paket C sebanyak 205 orang melalui rekening PKBM saya, kemudian uang dari pemerintah tersebut setelah saya ambil langsung saya berikan ke Pak Istamar sesuai perintah beliau, dan saya menerima pengembalian uang sesuai jumlah peserta PKBM milik saya sendiri sebanyak 88 orang," pungkas Kodir

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ari Hermawan
Editor : Ari Kurniawan

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya