SUARA INDONESIA

Peserta PKBM Ngawi yang Diduga Fiktif Diambilkan dari Data PKH 2019 Tanpa MOU, Korkab PKH: Pak Istamar Langsung yang Minta Kepada Kami

Ari Hermawan - 03 April 2021 | 20:04 - Dibaca 8.01k kali
Pendidikan Peserta PKBM Ngawi yang Diduga Fiktif Diambilkan dari Data PKH 2019 Tanpa MOU, Korkab PKH: Pak Istamar Langsung yang Minta Kepada Kami
Koordinator Program Keluarga Harapan tingkat Kabupaten Ngawi. Foto: Ari Hermawan/ suaraindonesia.co.id

NGAWI - Pernyataan Kodir pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) kejar paket C yang berada di Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, tentang adanya ratusan peserta titipan dari Kepala Bidang Paud Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi di PKBM nya terdapat fakta baru.

Fakta baru tersebut seperti pengakuan Yanto yang merupakan koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Ngawi, Sabtu (3/4/2021).

Ditemui di kantor PKH yang bersebelahan dengan kantor Dinas Sosial beberapa hari yang lalu Yanto mengatakan, bahwa Istamar selaku Kabid Paud Dinas Pendidikan pernah meminta data peserta PKH.

"Saat itu Pak Istamar sendiri yang meminta data dari kami peserta penerima Program Keluarga Harapan tahun 2019, katanya untuk kepentingan pendidikan," ujar Yanto.

Ditanya surat resmi permintaan data pribadi milik penerima PKH yang diminta Kabid Paud Dindik Ngawi bernama Istamar, yanto mengatakan tidak ada Memorandum Of Understanding (MOU) nota kesepakatan atau surat resmi kedua belah pihak.

"Tidak ada MOU, karena kami rekan baik, dan punya hubungan emosional dengan Pak Istamar, jadi ya saya berikan," ucapnya.

"Tapi coba terkait MOU bisa ditanyakan langsung ke Dinas Sosial, kalau kami tidak menerima," lanjutnya.

Sebelumya, Istamar mengakui terdapat ribuan lebih data peserta yang dititipkan di beberapa PKBM yang ada di Ngawi. Dari ribuan lebih data peserta kejar paket C tersebut, Istamar mengaku hanya terdapat 8 PKBM yang dititipi.

Diketahui, program kejar paket melalui PKBM yang ada di Kabupaten Ngawi tersebut dibiayai oleh negara. Satu peserta kejar paket mendapatkan anggaran sebesar Rp 1,8 juta.

Kini dugaan fiktif data peserta kejar paket khususnya kejar paket C tengah menjadi sorotan masyarakat luas. Kasus ini mencuat setelah Kodir pengelola PKBM menyebut, 117 peserta PKBM nya titipan dari Istamar Kabid Paud adalah fiktif.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ari Hermawan
Editor : Ari Kurniawan

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya