MALANG- Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang Prof. Zainuddin MAz beserta Wakil Rektor III dan Wakil Rektor IV turut hadir dalam acara pembukaan Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) ke XV.
Kegiatan tersebut digelar di Jakabaring Sport City, Palembang, Kamis (11/11/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIN Malang Prof. Zainuddin MA berpesan, agar peserta menjadikan kegiatan PWN sebagai momentum untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kegiatan ini kan diikuti oleh perguruan tinggi non islam juga, pesertanyapun dari Aceh sampai Papua. Jadi harus bisa dijadikan momentum membangun persatuan," katanya.
Selain itu, menurutnya Racana UIN Malang juga memiliki tugas untuk membangun pemahaman moderasi bergama dan perduli terhadap lingkungan sekitar.
"Kita harus mampu menjadi corong agama yang moderat dan toleransi, serta menjaga kebersihan lingkungan hidup agar terhindar dari bencana," lanjutnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana Prof. M.Ali Ramdhani, yang menyebut bahwa PWN adalah sarana untuk menguatkan nilai-nilai kebangsaan dengan keberagaman dan menyamakan kebersamaan dalam moderasi beragama.
"Harus jadi momen saling menguatkan nilai-nilai kebangsaan dalam keberagaman suku bangsa dan budaya," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil menegaskan, agar setiap peserta yang mengikuti PWN dapat menjaga nama baik Kementrian Agama.
"Sebagai seorang pramuka harus bisa menjaga fasilitas yang ada dan jaga nama baik Kementrian Agama," tegasnya saat membuka acara PWN XV.
Dirinya menambahkan, pramuka merupakan wadah pembinaan generasi muda yang memiliki tanggungjawab besar bagi kemajuan bangsa Indonesia.
"Pramuka harus mampu berdapatasi dengan lingkungan dan jaman agar tidak tertinggal di masa depan," tandasnya.
Sekedar diinformasikan, karena pandemi Covid-19 acara pembukaan kali ini dilaksanakan secara daring dan luring. Dengan jumlah peserta masing-masing 250 peserta untuk luring dan 1176 sistem daring.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi