SUARA INDONESIA

Sejumlah Sekolah di Jember, Diduga Disusupi "Data Bodong"

Imam Hairon - 05 October 2022 | 21:10 - Dibaca 5.51k kali
Pendidikan Sejumlah Sekolah di Jember, Diduga Disusupi
Ketua Aktivis Pendidikan PGRI Jawa Timur Ilham Wahyudi (Foto: Istimewa)

JEMBER - Aktivis Pendidikan PGRI Jawa Timur, Ilham Wahyudi mengaku terkejut, setelah mendapatkan laporan dari bawah terkait munculnya data tidak jelas di beberapa sekolah.

Akibatnya, sejumlah guru protes dan merasa keberatan, karena nama itu memang bukan guru dan tidak pernah mengajar di tempat mereka.

Ilham khawatir, data itu diduga sengaja disusupkan oleh oknum yang memiliki tujuan tertentu.

Mengingat, saat ini Menpan-RB tengah melakukan pendataan semua tenaga honorer se-Indonesia.

"Kami tidak tahu apa ini kesalahan input atau bagaimana. Sementara ini, kami khawatir dan patut diduga ada oknum yang bermain," ucapnya, Rabu (05/09/2022) lewat sambungan selulernya.

Ilham mencontohkan, kejadian yang sempat ramai di SMPN 1 Wuluhan. Ilham percaya, bahwa kepala sekolahnya tidak mungkin berbuat hal tidak terpuji.

"Saya itu bagian Waka kesiswaan, tahu persis urusan guru dan siswa. Jadi, kalau ada penyusup kami tahu. Kepala sekolah saya juga mengaku heran, mengapa tiba-tiba ada data masuk, padahal bukan bagian dari kita," sesalnya.

Dari kejadian aneh itulah, Ilham menduga ada oknum yang memanfaatkan kesempatan, untuk meloloskan sejumlah nama, tanpa melalui proses yang sebenarnya. 

"Patut kami menduga, ada oknum yang bermain. Akan kami cari. Jika nanti ada dugaan mengarah, kami tidak segan melapor ke Menpan RB. Kalau perlu ke penegak hukum," ancamnya.

Ilham juga berjanji, akan membuat tim khusus (tim sus) untuk melakukan investigasi, atas temuan data tidak jelas itu.

"Silahkan nanti kalau menemukan keganjilan, laporkan kepada kami Aktivis Pendidikan PGRI. Jangan takut, sampaikan apa adanya," pintanya.

Ilham berharap, Dinas Pendidikan Jember segera menindaklanjuti temuan itu dan menyampaikan kepada publik.

"Kami di sekolah sudah pusing mikir KBM dan  persoalan sekolah. Kami minta segara ditindaklanjuti. Jangan sampai, sesampainya data di pusat kacau dan masalah di bawah," tuturnya.

"Kalau memang didata tidak dikenal itu guru, harus jelas itu guru mana dan mengajar dimana. Kalau nanti hasil temuannya bukan guru, ini berarti ada dugaan tindakan melawan hukum," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jember Hadi Mulyono, saat dikonfirmasi lewat pesan singkatnya, berjanji akan menelusuri temuan itu.

"Mohon waktu besok Saya cross cek dan telusuri dulu mas," jawabnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya