TUBAN - Kekurangan siswa baru di jenjang pendidikan sekolah dasar masih menjadi persoalan klasik yang dihadapi Kabupaten Tuban. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan guru terus bergerilya agar bisa menekan potensi kekurangan siswa.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan, pihaknya akan mengkaji kebijakan terkait penerapan sistem zonasi yang ditentukan. Selain itu, meminta Dinas Pendidikan untuk mempersiapkan PPDB pada Juni mendatang mulai dari saat ini.
Tentu, upaya itu untuk terus meminimalkan adanya sekolah dasar di Kabupaten Tuban yang hanya mendapatkan atau menerima satu atau dua siswa baru.
"Kami akan kerjasama dengan pemerintah desa, peserta didik PAUD dan TK akan selalu kita monitor semuanya," kata Aditya Halindra Faridzky usai memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Alun-alun Tuban, Selasa (2/5/2023).
Bupati Tuban yang akrab disapa Lindra ini menegaskan, tidak akan menerapkan kebijakan menutup atau merger sekolah dasar yang minim mendapatkan siswa baru di tahun 2023.
"Saya akan mengambil kebijakan yang mana kebijakan itu tidak mungkin ditutup. Kita akan terus berusaha memperbaikinya setiap tahun dan saya tidak menginginkan adanya sekolah ditutup," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, pada PPDB tahun ajaran 2022/2023 lalu, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngimbang No.100 Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban sepi pendaftar.
Tercatat, sekolah dasar yang berlokasi jauh dari pemukiman penduduk tersebut hanya mendapatkan satu siswa baru. Satu siswa baru itu, merupakan anak dari guru kelas yang mengajar di sekolah tersebut.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi