TUBAN - Kejahatan jalanan seperti kasus tawuran hingga gangster yang kian marak di Kabupaten Tuban, didominasi remaja yang berusia dibawah umur atau pelajar. Para pelajar ini membentuk komunitas dan ingin menunjukkan eksistensi sebagai ekstensi sebagai kelompok yang kuat dan berani.
Terbaru, Jumat (12/5/2025), Polres Tuban menangkap 11 orang anggota gangster yang meresahkan warga Kabupaten Tuban. Mirisnya sebagian pelaku masih dibawah umur atau pelajar. Mereka konvoi malam hari di ruas jalan protokol sambil menenteng samurai, celurit hingga golok.
Menanggapi maraknya kejahatan jalanan yang melibatkan pelajar, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno menyebut, bukan menjadi tanggung jawab sekolah, melainkan orangtua masing-masing.
"Kejadian ini (kejahatan jalanan atau gangster yang melibatkan pelajar) diluar jam sekolah, dalam arti mungkin malam hari, itu sebenarnya sudah tanggung jawab orangtua. Karena mendidik anak tidak hanya diserahkan sekolah saja," kata Adi Prayitno kepada suaraindinonesia.co.id, ditulis pada Senin (15/5/2023).
Adi menyatakan, untuk mencegah aksi gangster terus terulang, dibutuhkan peran orangtua. Pengawasan orangtua sangat penting dan dominan untuk mengawasi agar anak-anak mereka tidak berkeliaran di jalan pada malam hari.
Kendati demikian, Adi sapaan akrabnya ini akan melakukan identifikasi terhadap sekolah yang siswanya terlibat gangster. Jika ditemukan, ia mengambil tindakan, bahkan tak segan memberikan sanksi pembinaan kepada guru-guru sekolah tersebut.
"Nanti kalau sudah saya identifikasi sekolah mana saja yang siswanya ada gangster, maka akan saya lakukan sidak ke sekolah-sekolah tersebut. Jika perlu akan melakukan pembinaan kepada bapak ibu guru," jelasnya.
Menurut Adi, sekolah-sekolah yang ada di Tuban telah bekerjasama dengan Polri maupun TNI, mengantisipasi kejahatan jalanan yang melibatkan pelajar. Selain itu, terus meningkatkan pendidikan Pancasila di sekolah.
"Tapi namanya orang banyak, ada yang baik dan tidak. Mungkin ada satu dua siswa yang perlu bimbingan intensif," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi