JOMBANG, Suaraindonesia.co.id - Produksi mode batik dengan teknik ecoprint mulai dipraktikkan di lingkungan sekolah. Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Jombang misalnya, para siswa diajari membatik ecoprint.
Teknik pemanfaatan bahan-bahan alami itu tidak hanya menghasilkan produk berbasis kain ramah lingkungan, tetapi juga menjadi sarana berkarya siswa.
Hasil produk unggulan siswa SMP Negeri 4 Jombang adalah batik ecoprint motif godhong papat. Produk tersebut dipakai untuk seragam sekolah.
Salah siswa SMP Negeri 4 Jombang, Amelia Putri Ramadati mengatakan dalam pembuatan batik dengan teknik ecoprint ia menggunakan bahan dari daun-daunan yang berada di sekitar sekolah.
"Menggunakan daun cinadol dan daun keningkir untuk membuat batik ecoprint, karena taninya lebih pekat juga warna daunnya saat menempel lebih terang," kata Amelia Putri Ramadani, Senin (19/06/2023).
Perempuan 14 tahun ini menjelaskan, proses pembuatan batik ecoprint dimulai dari storing, poldanting, lalu dicelupkan ke air biasa dan air kapur. Kemudian dijemur setelah kering dan baru di taruh motif sesuai keinginan.
Dari situ, dilanjutkan dengan perataan di atas kain dan dibersihkan agar warna bisa meresap ke kain yang baru digulung. Kemudian kain tersebut dikukus sekali, lalu baru dijemur diambil dedaunan yang menempel di kain.
"Daun tersebut setelah ditempel kemudian kasih plastik atasnya dan diratakan, setelah dirasa cukup kemudian ditutup kain yang satunya blanket digulung terus dikukus selama 2 jam dan setelah itu, di buka dan pisahkan daun sama kain terus di jemur dan butuh waktu sekitar satu mingguan proses awal sampai jadi," jelasnya.
Amelia menyebutkan produk yang dihasilkan berupa batik ecoprint nantinya akan dipakai seragam sekolah bagi siswa di sekolah SMP Negeri 4 Jombang.
"Sangat senang bisa membuat karya batik ecoprint dan hasilnya sangat memuaskan untuk dipakai seragam sekolah dan mempunyai ciri khas tersendiri," ujarnya.
Terpisah, Kepala SMP Negeri 4 Jombang Slamet Agus Tri Prasetyo mengatakan, siswa di SMPN 4 ini diberikan pembekalan siswa di bidang kewirausahaan membuat batik ecoprint dengan ciri khas godhong papat yang dimana siswa membuat batik ecoprint dan nanti dibawah pulang untuk dijahit sebagai seragam sekolah.
"Pemilihan nama godhong papat pun kami tidak asal. Kami harus punya tujuan dan ada filosofi, empat (papat) ini kami merujuk pada empat penjuru pondok besar di Jombang sebagai penyangga. Kedepan kami ingin batik khas kami dapat menjadi salah satu ikon Jombang," ujar Agus sapaan akrabnya.
Agus menambahkan, selain siswa dibekali kewirausahaan dengan membatik ecoprint. Sekarang, melalui karya tersebut siswa kelas 7 mempunyai seragam batik sendiri.
"Sekarang orang tua juga tadi ikut membuat batik ecoprint sehingga kedekatan hubungan antara wali murid dan sekolah semakin akrab dan semakin baik dan berharap ini juga akan sampai ke masyarakat hingga akan ada sentra batik ecoprint disini," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi