JAYAPURA, Suaraindonesia.co.id - Sejumlah orang tua siswa memberikan klarifikasi atas informasi yang beredar soal dugaan pungutan liar (pungli) dalam penerimaan siswa baru di SMAN 4 Entrop, Kota Jayapura, Papua.
"Soal pungli itu tidak benar dan itu informasi hoaks," ujar satu orang tua siswa baru SMAN 4 Entrop Jayapura, Niko Mauri, saat ditemui Suaraindonesia.co.id, Selasa sore (18/07/2023).
Niko Mauri justru memberikan apresiasi kepada pihak SMAN 4 Entrop yang sudah bersedia menerima siswa-siswi baru sebagai generasi penerus bangsa ke depannya.
"Soal uang 255 ribu itu merupakan hasil kesepakatan bersama antara pihak sekolah dan orang tua siswa, bukan keputusan sepihak yang diinformasikan sebagai pungli itu," terangnya.
Senada, orang tua siswa lainnya, Jefri Robaha menjelaskan kronologis awal kebijakan terkait penambahan biaya sebesar Rp. 255 ribu itu.
"Awalnya yang diterima hanya 432 orang siswa, tapi melihat animo anak-anak kami ini begitu besar sehingga pihak sekolah mengambil keputusan untuk menerima dengan total secara keseluruhan sebanyak 510 orang siswa yang artinya sudah over kapasitas," jelas Jefri.
Melihat hal itu, lanjut Jefri, pihak sekolah mengundang semua orang tua siswa dan hasil pertemuan tersebut disepakati penambahan biaya sebesar Rp. 255 ribu dengan peruntukan membeli kursi dan meja, karena sudah over kapasitas tadi," lanjutnya.
Sampai saat ini Suaraindonesia.co.id sedang berupaya meminta keterangan dari pihak sekolah SMAN 4 Entrop Jayapura, guna memberikan klarifikasi tindak lanjut informasi dugaan pungli yang sedang beredar di masyarakat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mustakim Ali |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi