SUARA INDONESIA

Ratusan Siswa se-Jatim Bersaing dalam Exfesh 2024 di Genggong Probolinggo

Lutfi Hidayat - 27 January 2024 | 17:01 - Dibaca 3.51k kali
Pendidikan Ratusan Siswa se-Jatim Bersaing dalam Exfesh 2024 di Genggong Probolinggo
Tim MTs NU Trate Gresik mempresentasikan mesin Smart Dehidrator di hadapan juri Excellent Festival 2024 SMA Unggulan Haf-Sa Genggong Probolinggo. (Foto: Lutfi Hidayat/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, PROBOLINGGO - Sebanyak 300 siswa utusan dari 82 lembaga pendidikan tingkat SMP/MTs Negeri dan Swasta se-Jawa Timur, mengikuti Excellent Festival of SMA Unggulan Haf-Sa (Exfesh) 2024, di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Sabtu siang (27/1/2024).

Ragam lomba pendidikan tersebut digelar oleh SMA Unggulan Haf-Sa di bawah naungan Yayasan Pendidikan Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong, dengan mengusung tema "The Miracle of Science and Technology".

Kepala SMA Unggulan Haf-Sa, M. Inzah mengatakan, sejak ditetapkan sebagai sekolah berbasis riset oleh Kementerian Pendidikan, SMA Unggulan Haf-Sa melakukan inovasi untuk promosikan raihan salah satu program unggulan sekolah tersebut.

"Oleh sebab itu, kami hari ini menggelar lomba Excellent Festival (Exfesh) 2024, di mana terdapat delapan kategori lomba, yang salah satunya ada lomba riset," ungkapnya.

Dari 300 peserta yang mendaftar, sambung Inzah, sebanyak 156 siswa tersingkir di penyisihan dan tersisa 144 peserta, yang akan bersaing hingga mencapai final.

"Untuk dewan juri, kami menghadirkan unsur akademisi dari Universitas Negeri Malang, dari Unhasa dan Unzah Genggong, juga tenaga profesional lainnya, agar proses penilaian berjalan fair dan menghasilkan juara-juara yang memang berbakat di bidangnya," terangnya.

Inzah menyebut, peserta yang lolos tahap penyisihan tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. "Ada dari Lamongan, Gresik, Ponorogo dan Malang. Tentunya dari Probolinggo juga ada," pungkasnya.

Salah satu tim perwakilan peserta dari MTs NU Trate Gresik yakni Nur Aisyah Fitria, Hashifah Fithratun dan Velinda Risma berkesempatan mempresentasikan mesin buatan mereka di hadapan dewan juri.

Mesin tersebut diberi nama Smart Dehidrator, yaitu alat pengering ikan otomatis berbasis Arduino Uno dengan pengendali aplikasi android.

Cara kerja mesin tersebut, menurut Nur Aisyah Fitria, adalah dengan sistem deteksi air, suhu udara dan cahaya yang dapat memasukkan dan mengeluarkan nampan penjemur ikan secara otomatis.

Alat tersebut berfungsi memasukkan nampan saat terjadi hujan dan mendung pekat, juga mengeluarkan namban jika air pada sensor telah kering atau cuaca kembali terang.

"Mengapa kami menciptakan mesin ini, karena di Gresik itu banyak sekali usaha pengeringan ikan cara manual. Nah dengan alat ini kami berharap bisa membantu para pengusaha untuk menekan kerugian akibat ikan yang dijemur busuk atau rusak karena hujan," jelasnya.

Selain menggunakan sensor air, kelembaban udara dan cahaya, mesin pengeringan ikan tersebut juga bisa dipantau dan dioperasikan menggunakan aplikasi di android.

"Alatnya kami buat, kebetulan aplikasi androidnya juga kami buat. Jadi alat ini bisa dikendalikan dari jarak jauh," tandasnya.

Selain kategori lomba riset, Exfesh 2024 SMA Unggulan Haf-Sa juga menyiapkan kategori olimpiade, keterampilan bahasa dan qiro'ah. (*)


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya