SUARA INDONESIA - Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora (FUAH) UIN KHAS Jember, yang diwakili oleh Prof. Ahidul Asror, berhasil memperluas wawasan akademik di kancah internasional melalui kegiatan Visiting Professor di Universiti Sains Islam Malaysia (USIM).
Acara yang berlangsung pada 23 September 2024 ini mengangkat tema besar mengenai "Paradigma Dakwah Kontemporer", yang mencakup pendekatan modern dalam menyampaikan pesan Islam di tengah tantangan zaman.
Pada kesempatan ini, Prof. Ahidul Asror mengemukakan bahwa dakwah tidak lagi hanya tentang penyebaran ajaran agama, tetapi harus mengintegrasikan solusi bagi masalah kemanusiaan.
"Dakwah harus mampu menjawab persoalan riil yang berkembang di masyarakat. Dakwah yang relevan adalah dakwah yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi," ujarnya dalam paparan materinya.
Acara ini mendapat sambutan hangat dari para peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa USIM, serta perwakilan dari berbagai organisasi Islam di Malaysia.
Diskusi yang dihasilkan dari pemaparan Prof. Ahidul Asror sangat menarik perhatian peserta, terutama terkait dengan pemanfaatan teknologi digital dalam dakwah.
Prof. Ahidul Asror mengingatkan pentingnya menggunakan platform digital sebagai sarana untuk menyebarkan pesan damai Islam secara lebih inklusif, menyentuh audiens yang lebih luas, terutama generasi muda.
Bukan hanya soal teori, acara ini juga mempererat hubungan antara UIN KHAS Jember dan USIM, membuka jalan untuk lebih banyak kerjasama akademik di masa depan.
Kerja sama ini diharapkan bisa terus berlanjut dalam bentuk diskusi ilmiah dan program akademik lainnya, demi memperkaya pengalaman dan wawasan kedua institusi di bidang studi Islam.
Acara tersebut juga mendapat dukungan penuh dari Benevolent Malaysia, yang berkomitmen untuk terus memfasilitasi kegiatan yang dapat mempererat hubungan antarnegara dalam bidang dakwah dan studi Islam.
Prof. Ahidul Asror dan peserta acara pun sepakat untuk terus mengembangkan konsep dakwah yang sesuai dengan dinamika masyarakat multikultural.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya Mulawarman |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi