SUARA INDONESIA

Rekrutmen Nakes RS Darurat Covid-19 Panggul Trengggalek, Diduga Ada Kejanggalan

Rudi Yuni - 21 February 2021 | 12:02 - Dibaca 1.95k kali
Peristiwa Daerah Rekrutmen Nakes RS Darurat Covid-19 Panggul Trengggalek, Diduga Ada Kejanggalan
Ruang RS Darurat Covid-19

TRENGGALEK - Seleksi rekrutmen Tenaga Kesehatan (Nakes) untuk Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Kecamatan Panggul diduga ada kejanggalan.

Dugaan kejanggalan yang nampak terlihat adanya peserta dengan melebihi batas usia yang ditentukan telah lolos dan mulai masuk kerja serta dugaan lainnya.

Salah satu peserta tes rekrutmen, sebut saja Mr. X yang tidak mau disebutkan identitasnya mengatakan, pihaknya mengetahui adanya dugaan pelanggaran tersebut usai rekrutmen selesai.

Menurutnya, dugaan kejanggalan tersebut adanya salah satu peserta rekrutmen yang usianya melebihi batas maksimal usia dalam persyaratan rekrutmen. 

"Jadi usia batas maksimal rekrutmen 35 tahun, namun ada salah satu peserta dengan usia 37 tahun," ungkap Mr. X, Jum'at (19/2/2021).

Dijelaskan Mr. X tahun kelahiran peserta tersebut tertulis tahun 1984, berarti jika dihitung di tahun ini sudah melebihi batas maksimal syarat rekrutmen.

Mr. X menjelaskan bahwa dirinya merasa kasihan dengan peserta lain yang telah lulus seleksi namun tidak di terima. Karena kebutuhan hanya 12 orang.

"Saya merasa kasihan terhadap peserta lain karena adanya kejanggalan ini," tegas Mr. X.

Sementara itu, Dr. Suzana Mardhatin selaku Direktur RS Darurat Covid-19 Panggul yang juga menjabat Kepala Puskesmas Panggul mengatakan tidak mengetahui hal tersebut.

Dijelaskannya memang untuk nakes di RS Darurat Covid-19 di Panggul ini telah dibuka rekrutmen. Ada tenaga paramedis atau Perawat sebanyak 12 orang dan tenaga bidan dibutuhkan 1 orang, serta tenaga penunjang lainnya.

Terkait informasi adanya kejanggalan pihaknya belum mengetahui, memang dalam syarat rekrutmen ada ketentuan batas maksimal usia 35 tahun.

"Jadi saya belum mengetahui jika ada satu peserta lolos dengan usia 37," kata Dr. Suzana.

Menurut Dr. Suzana seleksi administrasi itu dilakukan di awal pendaftaran, namun terkait hal itu pihaknya menegaskan belum mengetahui. 

Karena ada beberapa kali seleksi, seharusnya ada pernyataan lolos administrasi.

Terkait Panitia Seleksi, pihaknya menyatakan tidak memakai pihak ketiga. Pansel dilaksanakan sendiri oleh Puskesmas, dengan seleksi wawancara dilakukan dua orang dokter.

"Jadi untuk tes wawancara langsung saya sendiri dan satu lagi dokter di Puskesmas," ucapnya.

Dr. Suzana juga menegaskan, dengan adanya dugaan kejanggalan ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan tim. Walaupun ada dugaan titipan pihaknya tidak ada diterima dan tidak bisa di tolerir.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya