TUBAN - Sebanyak 1.000 tanaman vetiver ditanam di sepanjang tanggul Sungai Bengawan Solo di Desa Tambakrejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, oleh relawan Tagana, TNI, Polri, Pemerintah Desa, Pesilat, dan masyarakat sekitar, Sabtu, (27/02/2021).
Tanaman vetiver dipilih karena dianggap bisa mencegah tanah longsor, serta mampu menahan aliran hujan deras dan menjaga kestabilan tanah dan mampu menembus tanah serta untuk mengikat partikel tanah.
Koordinator Tagana Kecamatan Rengel, Sutrisno mengatakan, bahwa kegiatan ini dalam rangka ulang tahun Tagana ke-17 tahun, serta melanjutkan kegiatan penanaman pada tahun 2020 lalu yang terbilang cukup berhasil.
“Kita tadi acara doa bersama, serta menanam vetiver di titik yang berada di Desa Tambakrejo yaitu pertama Dusun Grajakan, dan Dusun Tambak. Untuk meminimalisir longsor dan luapan air dari sungai Bengawan Solo,” kata Sutrisno kepada suaraindonesia.co.id.
Menurutnya, lanjut Sutrisno, selama ini Desa Tambakrejo merupakan desa yang paling paling terdampak luapan air Begawan Solo yang menggenangi sawah-sawah warga. Dan sepanjang bibir Bengawan Solo sudah habis terkikis setiap tahunnya.
“Data dari pemerintah Desa Tambakrejo sepanjang tahun 1990 sampai tahun 2021 ini ada 18 hektar tanah yang hilang akibat terkikis oleh luapan air Bengawan Solo,” ujarnya.
Ia menambahkan, akar tanaman vetiver tersebut bisa menembus tanah sedalam kurang lebih 2 meter. Hal ini terbukti saat masa panen pada 2020 lalu. Sutrisno juga mengklaim bahwa dalam satu biji tanaman vetiver mampu menghasilkan 300 akar wangi.
“Akarnya ini sangat kuat jadi bisa menahan longsor atau kikisnya tanah, harapan juga pemerintah daerah juga bisa membuatkan plengsengan, agar tidak bergantung pada tanaman vetiver saja,” tutupnya. (Irq/nang)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi