SUARA INDONESIA

Petani di Malang Keluhkan Harga Jeruk Anjlok dan Pupuk Langka, GM FKPPI Minta Pemkab Turun Tangan

- 19 March 2021 | 13:03 - Dibaca 2.51k kali
Peristiwa Daerah Petani di Malang Keluhkan Harga Jeruk Anjlok dan Pupuk Langka, GM FKPPI Minta Pemkab Turun Tangan
Bagong, Petani Jeruk Desa Selokerto, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

KABUPATEN MALANG - Petani Jeruk di Kabupaten Malang mengaku semakin kesulitan lantaran harga pupuk yang semakin melonjak dan harga buah Jeruk anjlok.

Keluhan terkait tidak stabilnya harga Jeruk di pasaran ini disampaikan langsung oleh Bagong, Petani Jeruk di Desa Selokerto, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jumat (19/03/2021).

Bagong yang ditemui awak media ini di kediamannya menyampaikan bahwa dirinya merasa kesulitan lantaran harga Jeruk akhir-akhir ini semakin turun dari harga yang biasanya Rp. 8000 per kilogram menjadi Rp. 5000 per kilogram. Sementara itu harga pupuk menurut pengakuannya semakin melonjak.

"Kami Petani Jeruk merasa cukup kesulitan dengan merosotnya harga Jeruk akhir-akhir ini. Harga jeruk yang sebelumnya bisa kami jual dengan harga Rp. 8000 sampai Rp. 10.000 per kilogram, saat ini merosot hingga Rp. 5000 per kilogram," kata Bagong.

Menurut Bagong, harga jeruk yang merosot ditambah dengan kelangkaan pupuk di pasaran semakin membuat petani menjerit.

"Jeruk udah anjlok harganya terus ketersediaan pupuk semakin langka, apalagi aturan untuk penerima Pupuk Subsidi juga makin di persulit. Dulu, hanya bermodal KTP dan Kartu Tani kita sudah bisa dapat Pupuk Subsidi. Kalau sekarang susah, sekarang ya di jatah," ungkapnya.

Bagong berharap agar Pemerintah Kabupaten Malang segera mengambil tindakan untuk mengatasi persoalan merosotnya harga Jeruk dan kelangkaan pupuk tersebut.

"Kami berharap agar permasalahan ini dapat segera di atasi oleh Pemerintah Kabupaten Malang, harapan kami ya harga Jeruk kembali stabil, ketersediaan pupuk kembali terpenuhi," pungkas Bagong.

Merespon persoalan itu, Bendahara GM FKPPI Kabupaten Malang Feri Hamid meminta agar pemerintah hadir dikala petani membutuhkan. Jika hal itu dibiarkan lebih lama lagi, menurutnya petani bisa gulung tikar.

"Kalau kondisi harga sekarang berjalan selama setahun maka petani bisa gulung tikar. Maka pemerintah harus segera membantu petani. Mungkin bisa membantu melalui pengolahan minuman dengan bahan dasar buah jeruk. Karena kalau buah Jeruk dibiarkan seminggu saja sudah rusak dan tidak bisa dikonsumsi lagi. Tapi kalau di buat prodak turunan, mereka bisa terbantu," kata Feri.

Sementara itu, Feri juga merespon harga pupuk yang melambung tinggi. Ia mengakui bahwa memang kondisi saat ini pupuk di lapangan sangat sulit.

"Untuk persoalan pupuk saat inipun pemerintah harus segera melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui kelompok-kelompok tani di Kabupaten Malang mungkin dengan begitu perlahan-lahan dapat terbantu," ujarnya sambil menambahkan bahwa saat ini yang dibutuhkan oleh petani adalah tindakan nyata pemerintah.

Reporter: Damanhury Jab

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya