SUARA INDONESIA

ISNU Jember Bentuk Kampung Aswaja

Wildan Mukhlishah Sy - 07 May 2021 | 16:05 - Dibaca 1.26k kali
Peristiwa Daerah ISNU Jember Bentuk Kampung Aswaja
Ketua PC ISNU Jember, Dr H Hobri Ali Wafa saat menyerahkan santunan lebaran

JEMBER - Ikatan Sarjana Nadlatul Ulama (ISNU) Cabang Jember membuka, sekaligus membina Kampung Aswaja (Ahlusunnah Waljamaah) di Dusun Kulon, Desa Sumberketempa, Kecamatan Kaslisat, Jember.

Pembinaan Kampung Aswaja tersebut di-launching bersama sejumlah elemen, yabg dihadiri oleh sejumlah pengurus Cabang NU Jember, Kamis malam kemarin. 

Sekitar 100 orang lebih, terutama kaum dhuafa, menghadiri pembukaan Kampung Aswaja tersebut, sekaligus buka bersama dan menerima santunan bingkisan lebaran.

"Sebenarnya kami ingin mengundang kebih banyak, tapi karena suasana pandemi Covid, sehingga dibatasi sekian," ujar Ketua PC ISNU Jember, Dr H Hobri Ali Wafa.

Dibentuknya Kampung Aswaja tersebut, kata Hobri, untuk menciptakan suasana keagamaan yang damai sesuai ajaran ahlusunnah waljamaah.

"Kebetulan mayoritas warga Jember NU," imbuhnya.

Dipilihnya nama Kampung Aswaja, lanjut dosen pascasarjana Unej ini, karena ISNU ingin mendidik warga Binaannya menjadi muslim yang kaffah, termasuk soal tata kehidupan beragama dan berbangsa.

Fenomena identitas kampung seperti Aswaja tersebut, kata Hobri, sevenarnya sudah mulai menggeliat di Jember. Di antaranya Kampung Tilawah, Kampung Dhuafa, Kampus Kreatif dan lain-lain.

"Kami pilih Kampung Aswaja, sesuai dengan wawasan da nuansa organisasi NU," jelasnya.

Lebih jauh, Hobri mendambakan adanya suatu desa yang penuh dengan suasana damai dan nuansa amaliah Ahlussunnah wal Jamaah an-Nadliyah. Yakini, masyarakat lalu-lalang dan berkumpul di beberapa rumah warga dengan membaca Yasin, al-Barzanji, shalawat, khataman Al-Qur'an, majelis manakib, Ratib Al-Haddad, dan lain-lain. Lingkungan juga terlihat asri karena kebersihan terjaga dan pekarangan dimanfaatkan dengan baik. 

Juga, kata dia, keamanan terjamin, tidak ada warga yang kemalingan dan pertikaian yang berujung kepada kekerasan. Dalam segi ekonomi, masyarakat bisa berdaya, mandiri dan tidak lagi tergantung kepada rentenir.

Demikian juga, lanjut dia, kesehatan masyarakat juga terjaga, angka stunting pada anak, misalnya, bisa terus ditekan sampai habis. Rumah tangga warga dalam keadaan harmonis, angka perceraian menjadi sekecil mungkin.

"Anak-anak memperoleh pendidikan yang berkualitas, khususnya di bidang keagamaan," jelasnya lagi. 

Beberapa program Kampung Aswaja tesebut, tambah Arifin Nurbudiono, Msi, salah seorang penggagasbya, adalah pengembangan ekonomi, pngembangan SDM, Pemberdayaan perempuan dan anak, penguatan Akidah ahlussunah wal jamaah.

"Kami juga akan bina penguatan Tradisi, Seni & Budaya Ahlussunnah wal jamaah, serta Advokasi masalah-masalah sosial dan kependudukan," Kata Arifin. 

Dalam kerja-kerja ke depan, pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah desa sampai kabupaten, Kemenag, Lembaga Amil Zakat (Lazisnu), pengusaha yang peduli.

"Juga terus membuka diri kepada pihak manapun yang se-visi dan se-ide dengan kami," pungkasnya.

Jumlah penduduk di Dusun Kolon tersebut, menurut Kades Sumberketempa,Ertin Budi Rahayu, mencapai 5.000 orang lebih, 2000 diantaranya berada di Dusun Kulon.

"Saya menyambut baik adanya Kampung Aswaja yang digagas ISNU," ujarnya. (sh)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya