SUARA INDONESIA

Masih Ada Warga di Tuban yang Buta Huruf, Mayoritas Perempuan

M. Efendi - 19 May 2021 | 17:05 - Dibaca 1.62k kali
Peristiwa Daerah Masih Ada Warga di Tuban yang Buta Huruf, Mayoritas Perempuan
Dok Kemendikbud, para ibu-ibu saat diajari mengenal huruf dan angka

TUBAN - Undang-undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan kepada semua warga negara untuk memberantas buta aksara sesuai tujuan Negara. Cita-cita luhur bangsa tersebut tertuang di dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 adalah 'mencerdaskan kehidupan bangsa'. 

Namun, penduduk yang belum melek huruf masih banyak ditemukan di Jawa Timur yang tinggal di pedesaan dan di daerah kantong-kantong kemiskinan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban tahun 2020 menyebutkan, masih ada penduduk Tuban yang berusia 15 tahun ke atas yang mengalami buta huruf. Sebanyak 7,7 persen penduduk laki-laki buta huruf latin. Sedangkan perempuan mencapai 15,5 persen.

Untuk buta huruf yang lain, laki-laki di angka 44,27 persen dan perempuan berkisar 47, 67 persen. Artinya, jumlah perempuan buta huruf yang lain juga tinggi.

Kepala BPS Tuban, Eko Mardiana mengatakan, angka buta huruf di Kabupaten Tuban setiap tahunnya mengalami penurunan. Dari data tersebut, diketahui penduduk yang buta huruf lebih banyak perempuan.

"Data yang kami sajikan secara itu makro, dan setiap tahunnya terlihat menurun angka buta huruf. Kami menilai Kabupaten Tuban berhasil mengurangi angka buta huruf," jelas Eko Mardiana kepada suaraindonesia.co.id, Rabu, (19/05/2021).

Menurutnya, kemampuan literasi untuk laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Dan ada banyak faktor yang menyebabkan buta huruf di antara banyak perempuan yang putus sekolah.

"Banyak anak perempuan tidak sekolah, mereka kemudian langsung dinikahkan," imbuhnya.

Sementara Kasi Dikmas, Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Welly Kurniawan menjelaskan, angka buta huruf di Tuban pada tahun 2020 ada sebanyak 1.195 orang dari jenjang umur 15-59 tahun.

"Angka tersebut tersebar di 20 Kecamatan. Dan angka tertinggi terdapat di Kecamatan Bangilan," ucap Welly Kurniawan.

Pada tahun 2021 angka buta huruf, lanjut dia, sudah digarap sebanyak 700 orang dengan program buta aksara dari Dinas Pendidikan Tuban. Saat ini, orang yang masih mengalami buta huruf tersisa 495 orang.

"Untuk mengentaskan buta huruf di Tuban, setiap orang akan diberikan pembelajaran membaca, menghitung, dan menulis selama 3 bulan. Kemudian yang sudah mengikuti program ini akan diberikan surat melek aksara. Target kami 495 orang yang masih buta huruf, tahun ini bisa nihil," pungkasnya. (Irq/Nang). 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya