BANYUWANGI- PETAKA (Pergerakan Wartawan Reinkarnasi) Banyuwangi telah diresmikan. Kegiatan peresmian digelar di Ballroom Hotel El Royale Banyuwangi, Senin (24/5/2021).
Dalam acara tersebut hadir perwakilan dari sejumlah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Banyuwangi, perwakilan dari Polresta Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi, Lanal Banyuwangi, puluhan LSM dan wartawan, serta beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Peresmian berlangsung cukup mewah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Potong tumpeng menjadi acara puncak peresmian organisasi PETAKA yang diketuai oleh Nanang Slamet, GM media nasional Suara Indonesia di Banyuwangi ini.
Dalam sambutannya, Nanang menyampaikan, lahirnya PETAKA di Banyuwangi bukan tanpa alasan. Tujuannya untuk membuat poros baru dalam melindungi insan-insan pers yang tergabung di dalamnya dari intimidasi pihak luar.
Diterangkannya, para jurnalis pada dasarnya adalah karyawan sebuah perusahaan-perusahaan pers. Karena beban dan tanggung jawabnya, dia melihat tidak sedikit wartawan yang terkadang mendapatkan intimidasi dan tekanan ketika menjalankan tugas jurnalistik di lapangan.
"Maka dari itu sekitar tiga Minggu yang lalu rekan-rekan dari puluhan media yang tergabung bersepakat untuk sevisi dan semisi. Membuat sebuah wadah yang kita sepakati bersama, yakni bernama Pergerakan Wartawan Reinkarnasi atau yang kita sebut PETAKA," papar Nanang.
Dia menyebut, di dalam PETAKA, nantinya akan diisi dengan kajian-kajian, bagaimana pada saat melakukan peliputan di lapangan yang menerangkan tentang profesionalisme, kode etik jurnalistik, serta UU Pers. Nanang berharap jurnalis tidak perlu takut mengungkap fakta atau kebenaran, selama itu tidak menyimpang dari pedoman jurnalis.
"Bahkan kalau memang perlu kita mendatangkan profesor sekalipun, agar rekan-rekan sekalian lebih berani untuk menentang hal-hal yang sifatnya intimidasi dari pihak luar," bebernya.
Selain itu, Nanang menambahkan, di PETAKA juga menyediakan Lembaga Bantuan Hukum untuk masyarakat umum. Guna mendorong kemaslahatan masyarakat Banyuwangi pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Secara tegas Nanang menyampaikan, jika pihaknya siap menjadi corong masyarakat. Terutama mengungkap fakta-fakta di lapangan.
"PETAKA juga menyiapkan lembaga bantuan hukum. Kami akan mengungkap apapun itu fakta-fakta yang memang menjadi konsumsi publik. Apalagi menimpa kepada masyarakat yang terkesan tebang pilih dalam penegakan hukum," katanya.
Oleh karenanya, Nanang mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi pers di Banyuwangi agar bersatu memerangi orang-orang yang mencoba mengintimidasi.
"Kita di Banyuwangi banyak organisasi wartawan, tidak masalah. Pada dasarnya kita semua adalah satu. Tujuannya adalah memerangi orang-orang yang mencoba mengintimidasi, untuk kepentingan kelompok mereka. Sementara merugikan negara," tandas salah satu pengacara di Banyuwangi ini. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi