BONDOWOSO – Beberapa waktu lalu kaum disabilitas Bondowoso sempat mencuat di jagat dunia maya, terutama pada platform youtube. Melalui akun youtube selebritis ibu kota, yakni Baim Wong, dua video tersebut menjadi perbincangan netizen.
Video pertama berdurasi 18 menit lalu dilanjut video kedua berdurasi 17 menit diunggah pada tanggal 11 Juni lalu. Dalam video tersebut menceritakan salah seorang penyandang disabilitas asal Bondowoso, yakni Siddik, ingin berjumpa Baim Wong untuk meminta bantuan dana sosial bagi kaum difabel lainnya, Selasa (15/6/2021).
Sidiq rela jauh-jauh dari Bondowoso ke Jakarta selama beberapa hari demi berjumpa Baim Wong. Akhirnya niat tersebut kesampaian. Di sebuah Masjid, pada video pertama, Siddik pun menceritakan niatnya, serta mengirimkan surat kepada Baim. Isi surat tersebut pun menyebut bahwa kaum disabilitas Bondowoso meminta bantuan dana sosial.
Baim pun menanyakan, mengapa ingin bertemu dengannya sampai ke Jakarta ?. “Mungkin mas Baim punya rasa ke kita-kita. Saya mohon bantuannya,” kata Siddik dalam video tersebut.
Siddik pun menyebut, bahwa sejumlah kaum difabel Bondowoso tak mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah.
“Sebelum lebaran biasanya ada bantuan sembako. Tapi sekarang tidak ada,” ucapnya.
Namun, dalam video kedua atau video lanjutannya, Siddik pun mengaku bahwa dirinya juga ingin diberi bantuan usaha pribadi. Yakni berupa usaha bantuan modal.
“Saya minta untuk pribadi saya sendiri. Usaha tembakau, mau jualan tembakau diproses di rumah. Minimal itu kalau untuk usaha tembakau sekitar sepuluh jutaan,” kata dia.
Tetapi Baim Wong pun merespon dengan tidak langsung memberi. Dirinya pun berpikir ulang untuk memberikan bantuan usaha modal pribadi Siddik. Sebab, menurut Baim, Siddik niat bertemu dengannya untuk kepentingan pribadi. Tapi, pada akhirnya, Baim Wong mengganti uang senilai Rp 900 ribu kepada Siddik, untuk membeli sepeda. Sebab, Siddik mengaku sudah menjual sepeda motornya untuk bertemu Baim Wong. Selain itu, Baim juga memberi uang tambahan Rp 500 sebagai biaya transport pulang ke Bondowoso.
Tak berhenti, Baim juga menyerahkan uang tunai sebesar Rp 2,5 juta kepada kaum Disabilitas lainnya rekan-rekan dari Siddik. Dalam video tersebut, Baim juga mengkroscek langsung dengan telepon kepada Rozy, ketua dari komunitas disabilitas Bondowoso. Sedangkan Siddik mengaku sebagai bendahara komunitas itu.
Menanggapi viralnya video kaum difabel Bondowoso yang meminta bantuan kepada seorang artis, Irwan Bachtiar Rahmat Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso pun angkat bicara. Kemarin, usai monitoring dan evaluasi di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Wabup memberikan komentar.
“Saya harus kroscek dahulu. Karena selama ini kaum difabel itu ada paguyubannya, Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) karena tidak menutup kemungkinan mereka mengaku-ngaku. Padahal selama ini, seingat saya dan PPDI sudah bersinergi dengan pemkab,” kata dia.
Wabup menyebut, Pemkab Bondowoso sudah banyak memfasilitasi kaum disabilitas yang ada di Bondowoso. “Contoh tempo hari meminta bantuan mesin jahit dan alat bengkel. Bahkan ada foto dokumentasinya. Tapi saya belum kroscek yang meminta ke Baim Wong itu siapa," imbuh Irwan.
Disinggung, bagaimana bantuan dari Pemkab kepada kaum difabel dalam kondisi pandemic covid-19 sekarang ini ?. Politisi partai PDI ini menjawab, bahwa akan ada bantuan UMKM bagi mereka yang masuk dalam PPDI. “Dan itu pengurusnya selalu komunikasi dengan saya. Siapa yang mengajukan bantuan. Setiap tahun selalu komunikasi dengan saya,” ucap Wabup.
Irwan pun menambahkan, pihaknya juga akan mengkroscek kepada PPDI Bondowoso. Apakah benar Siddik meminta bantuan dana Rp 10 juta untuk usaha tembakau. “Meskipun bukan anggota PPDI ya tetap akan kami fasilitasi. Namanya orang minta bantuan ya sah-sah saja. Pemkab akan perhatikan mereka, karena juga warga Bondowoso,” pungkasnya.
Disatu sisi, Jawa Pos Radar Ijen juga berusaha menelusuri rekam jejak Siddik dan Rozy. Mereka mengaku sebagai bendahara dan ketua. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, Rozy sendiri ketua dari PPDI Bondowoso. Sedangkan Siddik juga menjadi bendaharanya.
Menurut keterangan salah seorang penyandang disabilitas lainnya, yang enggan disebutkan namanya, mereka berdua memang masuk dalam kepengurusan PPDI Bondowoso. Rozy sendiri berkediaman di daerah Kecamatan Tegalampel. Sedangkan Siddik dari kecamatan Taman Krocok.
Ketika media, hendak menemui langsung ke kediaman Rozy di wilayah Desa Sekarputih, Tegalampel, kediaman Rozy pun belum jelas. Bahkan, menurut pengakuan seorang warga, tidak ada warganya bernama Rozy yang menyandang disabilitas. Hingga berita ini ditulis, Jawa Pos Radar Ijen belum mendapatkan konfirmasi resmi dari pihak PPDI maupun Siddik.(ADV)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi