SUARA INDONESIA

BPIU2K Karangasem-Bali Sosialisasikan Penggunaan Induk Hasil Pemuliaan Pada Petambak Tuban

M. Efendi - 22 June 2021 | 17:06 - Dibaca 2.58k kali
Peristiwa Daerah BPIU2K Karangasem-Bali Sosialisasikan Penggunaan Induk Hasil Pemuliaan Pada Petambak Tuban
Kepala BPIU2K bersama Dinas Perikanan Jatim dan Diskanak Tuban saat berfoto bersama pengusaha tambak di Tuban, (Jun/Suaraindonesia.co.id)

TUBAN - Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem-Bali menggelar Sosialisasi Penggunaan Induk Hasil Pemuliaan dan Temu Lapang Penggunaan UV dah Filter Sederhana pada Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) Udang Vaname bersama petambak dan pembenih udang di Kabupaten Tuban. 

Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di jalan Basuki Rahmat Tuban juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perikanan, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tuban, serta ketat penerapan protokol kesehatan, Selasa (22/6/2021).

Kepala BPIU2K Karangasem-Bali, Winarno mengatakan, sosialisasi penggunaan induk udang hasil pemuliaan ini sebagai tindak lanjut dari surat edaran Direktorat Jenderal (Dirjen) Perikanan dan Pembudidaya Republik Indonesia Nomor 4575 Tahun 2019, dimana para pembenih HRST diharapkan dapat menggunakan indukan yang benar-benar dihasilkan dari program pemuliaan dibawah pengawasan ahli genetik, bukan indukan sembarangan yang nantinya dapat menghancurkan bisnis udang di Indonesia, khususnya udang vaname.

"Sesuai dengan tugas pokok kami, yakni memproduksi induk udang unggul hasil pemuliaan, dan diharapkan dapat tersalurkan kepada masyarakat," ungkap Winarno kepada suaraindonesia.co.id.

Induk yang bagus akan mendapatkan benih yang berkualitas. Untuk mendapatkannya, tentunya pembenih harus melakukan cara pembenihan udang yang baik. Sebab, jika tidak dilakukan pembenihan dengan baik, maka akan menghilangkan peforma unggulnnya. 

"Maka itu, tugas kami untuk mensosialisasikan kepada masyarakat pengguna induk kami, supaya traceability nya jelas dan sustainabilitynya dapat dipertahankan, sehingga memiliki food safety berstandar internasional. Dengan begitu, pangsa pasarnya juga bukan hanya terbatas didalam negeri, tapi juga dapat diekspor keluar negeri," terangnya. 

Di Jawa Timur, Tuban memiliki pembenih udang kurang lebih 58,8 persen, sehingga penting bagi para petambak agar usahanya semakin menggeliat. Tentunya dengan bantuan induk dan penerapan pembenihan yang baik, sehingga dapat meningkatkan produksi, produktifitas, pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

"Program pemuliaan ini juga sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, yakni dengan memberdayakan masyarakat pesisir melalui HSRT ini," jelas Winarno. 

Ditampat yang sama, Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tuban, Anthon Tri Laksono menanggapi positif sosialisasi yang diberikan oleh BPIU2K Karangasem-Bali tersebut. 

"Jadi kami menerima sangat positif, karena Tuban memiliki potensi pembenihan hampir 60 persen di tingkat Jawa Timur. Ini merupakan peluang yang sangat bagus bagi masyarakat," kata Anthon.

Ia menjelaskan, adanya kegagalan yang dialami para petani tambak disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah karena benih yang kurang baik. Untuk itu, ia berharap agar pengusaha tambak dapat menggunakan indukan hasil pemuliaan sesuai arahan Dirjen Perikanan dan Pembudidaya, karena traceability telah terkontrol dengan baik.

"Di Tuban ini juga ada tradisi wilayah sawah tambak, jadi kami berharap kepada pihak Balai agar bisa memenuhi kebutuhan indukan para petambak, sehingga dapat tercukupi dan terorganisir dengan baik," pungkasnya. 

Sekedar diketahui, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian bantuan kepada para pengusaha tambak baik berupa pendanaan hingga peralatan pembenihan. (Jun/Nang).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya