SUARA INDONESIA

Kemenparekraf: Banyak Potensi di Bondowoso yang Bisa Dikembangkan

Bahrullah - 17 September 2021 | 21:09 - Dibaca 2.27k kali
Peristiwa Daerah Kemenparekraf: Banyak Potensi di Bondowoso yang Bisa Dikembangkan
Sandiaga Salahudin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkunjung ke Kabupaten Bondowoso (Foto: Bahrullah/Suaraindonesia)

BONDOWOSO - Sandiaga Salahudin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkunjung ke Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Sandiaga Uno mengatakan, ada beberapa kerajinan yang bisa dikembangkan di Kabupaten Bondowoso.

" Mulai dari industri bordir, peralatan besi, kerajinan sangkar burung, batik tulis Bondowoso, kerajinan klompen, industri cambuk dan kerajinan kulit. Jenis kerajinan unik ini bisa dikembangkan dari Bondowoso," ungkapnya lewat pesan rilis yang disampaikan pada media, Jumat (17/9/2021).

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan, untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Bondowoso, maka program pengembangan kabupaten/kota (KaTa) kreatif Indonesia yang sangat pas.

Menurut Sandi, pengembangan kata kreatif Indonesia ini dilakukan dengan kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif di 25 kabupaten/kota.

“Pengembangannya dari berbagai strategi, dan kita selalu melihat potensi di setiap kota/kabupaten,” katanya.

Dia menegaskan, program pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia merupakan program yang dilaksanakan sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kemenparekraf.

Dia mendorong, agar pemerintah daerah ikut dalam program-program Kemenparekraf. Seperti Desa Wisata, Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, Program Pengembangan SDM, Baparekraf for Startup (Bekup), Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), Bedakan (Bedah Desain Film, animasi dan video Nusantara), Begerak (Bedah Gerai Film, animasi dan video), Inkubasi Fesyen dan Kriya.

“Disini Kemenparekraf bekerjasama dengan institusi lainnya mendorong pengembangan infrastruktur di destinasi pariwisata,” imbuhnya.

Katanya, tahapan kegiatan dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekraf unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap 4 (empat) unsur/elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I), yaitu: (1) 17 subsektor ekonomi kreatif; (2) kreator/pelaku ekraf (ABCG-M); (3) rantai nilai ekraf; dan (4) keterkaitan backward-forward linkage.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya