JEMBER- Persoalan tambak udang yang terjadi di Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember seolah masih belum menemui titik terang.
Hal tersebut membuat masyarakat merasa sedang dipermainkan, karena belum adanya tindakan tegas dari Bupati Jember.
Koordinator Kelompok Perjuangan Masyarakat Kepanjen Setyo Ramires menjelaskan, sebelumnya Bupati berkomitmen untuk menutup tambak yang ada di sempadan pantai dan menangani limbah yang dibuang sembarangan.
Namun sayangnya hingga saat ini, dirinya masih belum melihat adanya langkah kongkrit dan serius dari pemerintah untuk menindaklanjuti komitmen tersebut.
“Kalau Pak Bupati komitmennya itu mau menutup tambak yang ada di sempadan pantai dan mengatasi limbah yang dibuang sembarangan, tapi sampai sekarang kok tidak ada tindak lanjut ya. Itu yang kami bingungkan,” jelasnya, Minggu (10/10/2021).
Dirinya menambahkan, banyak masyarakat merasa kecewa dengan kenyataan tersebut. Karena jika tambak liar terus dibiarkan maka akan membawa dampak yang besar bagi perekonomian di daerah sekitar.
Pasalnya selain melanggar batas sempadan pantai, adanya tambak tersebut mengakibatkan lahan pertanian menjadi tidak subur dan ekosistem laut juga terganggu. Sehingga para nelayan dan petani terancam kehilangan mata pencahariannya.
“Kalau dulu hanya dengan menggunakan ban lalu berenang sambil bawa jaring itu sudah bisa dapat ikan banyak. Sekarang semalamanpun kalau dapat, terus tanaman petani juga karena airnya asin jadi ya rusak semua,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Kelompok Perjuangan Masyarakat Kepanjen Sukat, yang menilai kedatangan Bupati beberapa waktu lalu tidak membuahkan hasil apapun.
“Masyarakat merasa harapannya sudah terpenuhi saat Bupati kesini, tapi setelah kita tungu-tunggu kok tidak ada hasil, kecewa pastinya. Yang paling ditakutkan itu, alamnya rusak dan kita tidak punya masa depan yang diberikan kepada anak cucu kita,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Farksi PDIP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember Edy Cahyo Purnomo mengaku, dirinya siap menyampaikan aspirasi tentang persoalan yang terjadi dan meminta agar Bupati tidak menggantungkan harapan masyarakat Kepanjen.
“Tolonglah mereka ini harapannya jangan hanya digantung saja, pemerintah harus segera ambil tindakan tegas untuk mengatasi persoalan ini, tutup itu kalau perlu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati H.Hendy Siswato sempat turun langsung ke sejumlah tambak udang di Kepanjen, Gumukmas.
Hendy menegaskan, dari 18 tambak di daerah tersebut ada salah satu tambak yang berpotensi melanggar.
"Kalau saya lihat ada satu posisi letak tambak agak masuk ke sepadan jalan," terang H.Hendy kepada sejumlah wartawan.
Hendy juga mengancam akan menutup tambak udang yang keluar dari aturan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi