BONDOWOSO- Proses pelaksanaan vaksinasi untuk 1000 orang santri Pondok Pesantren Manbaul Ulum di Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
Vaksinasi itu digelar merupakan serangkaian kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 dan sebagai bentuk ikhtiar atau menjaga diri maupun orang lain dari virus corona. Pelaksanaanya juga menerapkan Prokes. Seperti Menjaga jarak, Mencuci tangan, dan Mengenakan masker, Selasa (12/10/2021).
Sekretaris panitia vaksinasi Ponpes Manbaul Ulum Tangsil Wetan, Khairul Anam mengatakan, sangat mendukung serbuan vaksinasi tersebut.
" Untuk menjaga kesehatan keluarga besar pondok pesantren Mambaul Ulum. Tidak terkecuali santri dan para masyarakat sekitar,” ungkapnya
Lebih lanjut, Khairul mengaku, jika sebelumnya telah melakukan vaksinasi. Vaksinasi yang dilakukan pertama kalinya menyasar para guru dan tenaga pendidik, pengurus dan ketua kamar pondok.
"Vaksinasi saat ini merupakan gelombang ke tiga," imbuhnya.
Dijelaskannya, dalam melakukan vaksinasi itu, sama sekali tidak ada unsur paksaan dari pesantren. Karena sebelumnya telah memberikan langkah penyadaran pada calon peserta vaksinasi.
Katanya, sebelum para santri secara umum divaksin, pengasuh dan berbagai pihak pesantren lainnya terlebih dahulu sudah mendapatkan vaksin.
“Jadi santri tanpa unsur paksaan. Mereka mau ikhtiar sendiri dan sadar untuk menjaga kesehatan,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Wonosari, dr. Lukman Hakim, menyampaikan, tidak semua dosis yang disediakan habis disuntikan. Hanya sejumlah 950 orang yang mengikuti vaksinasi itu. Karena sejumlah orang, tidak bisa mengikuti vaksinasi akibat beberapa hal.
“Ada kurang dari 20 orang tidak bisa kita vaksin. Karena usia kurang dari 12 tahun dan NIK (Nomor Induk Kependudukan) belum tersambung dengan Dispendukcapil,” akunya.
Adapun untuk jenis vaksin yang disuntikan sendiri merupakan vaksin sinovac. Dari ratusan orang yang divaksin, 200 orang diantaranya mendapatkan vaksinasi untuk dosis ke dua. Sementara sisanya masih melakukan vaksin dosis pertama.
Diterangkannya, bahwa kegiatan vaksinasi didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bondowoso. Sehingga dalam proses vaksinasi tidak hanya melibatkan tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Wonosari saja, tapi beberapa nakes dari IDI juga turut dilibatkan.
“Nakes dari puskesmas Wonosari 30 orang dan dari IDI Cabang Bondowoso 10 dokter,” urainya.
Disebutkan, selain para santri pesantren tersebut, terdapat pula masyarakat sekitar. "Tapi yang masih berhubungan dengan pesantren. Misal laundry dan penjual makanan sekitar pesantren," bebernya.
Sementara, Danramil 0822/10 Wonosari, Kapten Inf Muhammad Safri, mengatakan dalam kegiatan vaksinasi itu pihaknya memastikan tidak sampai menimbulkan kerumunan. Karena untuk mendapatkan vaksin, para santri secara bergiliran satu persatu, serta didukung dengan tempat yang luas.
“Selesai daftar masuk ruangan yg sudah disediakan. Setelah di Vaksin langsung tinggalkan lokasi,” ungkapnya.
Kata dia, untuk vaksinasi santri putra dan putri sendiri tempatnya memang sengaja dipisah. Hal itu juga bertujuan mencegah adanya kerumunan.
“Tim Nakes ada 4 yang melayani. Jadi cepat,” ucap Koordinator Serbuan Vaksin TNI di Ponpes Manbaul Ulum, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari tersebut.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi