SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti prihatin karena minimnya gedung sekolah (SMP) negeri di Kelurahan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan.
Informasi ini didapatnya setelah mendengar curhatan warga saat melaksanakan reses di Banyu Urip, Selasa (19/10/2021) malam.
Menurut legislator Fraksi PKS ini, minimnya keberadaan gedung sekolah (SMP) negeri bisa menyulitkan warga saat program penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi.
"Untuk itu saya mendorong pemerintah kota untuk segera menangkap kegelisahan warga sekitar sini agar kemudian segera melakukan langkah-langkah. Kalau memang itu adalah perlu, dengan ketersediaan lahan agar segera direalisasikan," ujarnya saat diwawancarai di Banyu Urip.
Ia mengatakan, jika usulan sekolah negeri ini bisa direalisasikan maka membuat warga banyak pilihan untuk mendaftarkan putra-putrinya ingin masuk sekolah negeri atau sekolah swasta.
"Ketika sekolah swasta tidak mendapatkan perhatian yang cukup akan berdampak kepada kualitas pendidikan yang berkurang. Jadi harapannya semua harus diperhatikan agar pilihan masyarakat untuk memilih sekolah berkualitas semakin banyak," jelasnya.
Dengan begini, Reni sangat berharap kepada Pemkot Surabaya benar-benar bisa merespon kegiatan reses anggota dewan yang dilaksanakan untuk menyerap aspirasi warga.
"Pemkot harus mengawal serius hasil aspirasi dari anggota dewan yang melakukan reses, sehingga dari legislatif dan eksekutif menyatu dalam satu perencanaan pembangunan yang dipersembahkan kepada warga Kota Surabaya," ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi