SUARA INDONESIA

Unjuk Rasa, PMII Jember Beri Catatan Merah Satu Tahun Kepemimpinan Hendy-Firjaun

Wildan Mukhlishah Sy - 08 March 2022 | 16:03 - Dibaca 2.17k kali
Peristiwa Daerah Unjuk Rasa, PMII Jember Beri Catatan Merah Satu Tahun Kepemimpinan Hendy-Firjaun
Aksi unjuk rasa PMII Jember, sekaligus pemberian catatan merah dalam satu tahun pemerintahan Bupati Hendy dan Wabup Gus Firjaun, Selasa (8/3/2022). Foto: Wildan/suaraindonesia.co.id

JEMBER- Ratusan massa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jember, menggelar unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Selasa (8/3/2022).

Aksi tersebut sebagai upaya penyampaian catatan merah, terhadap sejumlah kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Jember, selama satu tahun masa kepemimpinan.

Ketua Umum PMII Jember Mohammad Faqih Alharamain menjelaskan, terdapat beberapa poin yang harus dijadikan catatan penting oleh pemerintah saat ini.

Hal tersebut di antaranya, belum adanya kejelasan dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), wacana pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Gunung Sadeng yang tidak termaktub di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), serta persoalan kelangkaan pupuk yang tidak kunjung terselesaikan.

"Seminar laporan akhir bulan November lalu, banyak hal yang kita kritisi terkait RTRW, salah satunya adalah tidak membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)," jelasnya.

Selain itu, alih fungsi lahan buah naga menjadi budidaya tanaman kelengkeng di wilayah Rembangan, Kecamatan Arjasa, juga merupakan hal yang disorot oleh PMII Jember.

Menurut Faqih, hal tersebut juga tidak tercantum dalam RPJMD Jember 2021-2026 atau Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2022.

"Ini malah cenderung ke arah perusakan aset pemerintah daerah. Padahal setiap kegiatan pemanfaatan barang milik daerah (BMD), itu harus tercantum dalam RKBMD, ini tidak tercantum," lanjutnya.

Atas sejumlah persoalan tersebut, pihaknya mendesak agar pemerintah dapat melakukan tata kelola kebijakan yang terukur sesuai dengan norma dan regulasi, yang memiliki manfaat pada masyarakat secara luas.

"Kebijakannya harus bermanfaat kepada masyarakat secara luas dan merata, tidak hanya kepada elit saja," ujar Faqih.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan, selama satu tahun kepemimpinannya bersama Gus Firjaun, memang masih memiliki banyak kekurangan.

Hendy menegaskan, pihaknya menyambut baik kritikan yang diberikan oleh PMII Jember dan akan berusaha untuk terus berbenah, demi membangun Jember ke arah yang lebih baik.

"Terimakasih atas kritik dari PMII. Tapi dalam membangun Jember, saya tidak bisa sendirian, jadi mohon juga kerjasama dari semua pihak," tandasnya.



» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya