SUARA INDONESIA

Ngabuburit, Tradisi Unik Khas Ramadan, Begini Asal Usul Sejarahnya

Redaksi - 07 April 2022 | 15:04 - Dibaca 1.78k kali
Peristiwa Daerah Ngabuburit, Tradisi Unik Khas Ramadan, Begini Asal Usul Sejarahnya
Suasana Ngabuburit di depan UIN Khas Jember (Foto: Istimewa)
JEMBER- Ngabuburit merupakan kegiatan menunggu berbuka puasa yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia saat Ramadan tiba.

Ngabuburit telah dianggap tradisi khas bulan Ramadan di Indonesia, rupanya penamaan kegiatan tersebut diambil dari bahasa Sunda, Ngelantung Ngadagoan Burit (Ngabuburit) yang artinya bersantai-santai menunggu waktu sore. 

Kata burit dalam kalimat tersebutlah yang menjadi dasar adanya ngabuburit. Burit sendiri memiliki arti sore hari yang jika dikaitkan dengan ramadan adalah waktu menjelang berbuka puasa.

Kegiatan ngababurit biasanya diisi dengan berjalan-jalan santai di sore hari, sembari berburu makanan untuk berbuka, seperti takjil, aneka kue, lauk pauk dan lain sebagainya.

Selain itu, kegiatan ngabuburit juga biasa diisi dengan kegiatan sosial seperti bermain di lapangan, bersepeda dan ada pula yang mengisinya dengan tadarus Al-Qur'an bersama-sama di masjid.

Seiring bertambahnya tahun, kegiatan ngabuburit yang sudah menjadi ciri khas serta tradisi di bulan Ramadan yang mampu meningkatkan perekonomian masayrakat.

Terutama dengan adanya dukungan dari pemerintah setempat, dengan menyediakan lokasi tertentu bagi masyarakat untuk kegiatan ngabuburit. 

Di sana para pelaku usaha membuka stand-stand untuk menjajakan jualan mereka. Seperti Pasar Wadai yang sudah berjalan selama tiga tahun di Banjarmasin.

Tak hanya berisi aneka makanan, kawasan ngabuburit yang seperti itu juga bisa menjadi obyek wisata kuliner khas bulan Ramadan. (Ree)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya