JEMBER - Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa, Ayub Junaidi mengaku penertiban baliho nyaris berpotensi memicu bentrok.
Hal itu diakuinya, saat petugas berseragam mencabut dan menurunkan baliho ucapan Idul Fitri dari berbagai parpol.
"Saya banyak dibawah dari kader-kader itu datang dan marah-marah (saat baliho diturunkan) mau ngeruluk namun saya biarkan, kasihan kalau dibawah bentrok," bebernya, Kamis (05/05/2022) lewat sambungan selulernya.
Beruntung, pihaknya berhasil menahan dan meredakan emosi anggota partai yang tidak terima.
"Kita sampaikan, bahwa kita akan klarifikasi terkait itu. Kasihan Pol PP. Mereka juga tidak paham aturan dan mereka hanya terima perintah saja," sambungnya.
Ayub pun mengakui, pemasangan ucapan itu memang perintah langsung dari partai.
"Untuk menyapa dan memberikan ucapan kepada konstituennya mohon maaf lahir dan batin. Ada yang lewat media massa, seperti cetak, online, televisi, sosial, baliho dan baner," sebutnya.
Kendatipun ada yang terkesan bermuatan politik mengajak memilih untuk berikutnya, hal itu tidak bisa diterima oleh akal.
"Toh ini tidak ada ajakan. Hanya ucapan selamat Idul Fitri. Andaikan ada, ia kalau dirinya lolos jadi calon anggota terpilih, kalau tidak," sesalnya.
Kendati tidak merinci kerugian yang dialami, pihak partai mengaku sangat dirugikan akibat kebijakan tersebut.
"Bener punya sendiri, cagaknya punya sendiri, pemasangan juga butuh biaya, dan itu tidak melanggar Perda. Terus kok ditertibkan, ini ada apa," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Imam Hairon |
| Editor | : M Ainul Yaqin |
Komentar & Reaksi