SUARA INDONESIA

Sempat Hilang Sebelas Hari, Warga Probolinggo Ditemukan Tewas

Iwan Setiawan - 17 May 2022 | 07:05 - Dibaca 3.04k kali
Peristiwa Daerah Sempat Hilang Sebelas Hari, Warga Probolinggo Ditemukan Tewas
Jenazah Sanito (63) warga Dusun Kletek Olo Desa Gondosuli, Kecamatan Pakuniran saat di kamar jenazah RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo

PAKUNIRAN - Sesosok mayat pria paruh baya ditemukan warga di Dusun Kletek Olo Desa Gondosuli, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Senin (16/05/2022) malam.

Identitas mayat pria itu diketahui bernama Sanito (63) warga Dusun Kolor 2 Desa Sumberan, Kecamatan Besuk yang dilaporkan hilang oleh keluarga sejak Jumat (06/05/2022).

Sejak 11 hari yang lalu pihak keluarga sempat mencari keberadaan Sanito bahkan sampai ke lokasi namun tidak menemukan korban. 

Kanitreskrim Polsek Pakuniran Aipda Adi Pradana mengatakan penemuan mayat itu bermula saat seorang warga setempat, Sahri (60) melihat kerumunan lalat dan mencium bau menyengat saat sedang mencari madu hutan. 

"Awalnya Sahri mengira yang dikerumuni lalat adalah bangkai binatang. Saat tahu bahwa ada mayat manusia, ia segera lapor kepada perangkat desa setempat," jelas Adi.

Awalnya jenazah korban tidak diketahui identitasnya karena warga setempat tidak ada yang mengenalinya.

Namun di tengah proses evakuasi ada warga yang mendatangi Polsek Pakuniran dan mengaku keluarga korban. 

"Korban dipastikan adalah Sanito dari perawakan dan kutil di bagian perut kanan korban," sebutnya.

Informasi yang didapat Polisi dari pihak keluarga menyebutkan bahwa Sanito menderita penyakit Dimensia (Amnesia akut) dan sempat di bawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Malang namun hanya diberi terapi obat saja. 

"Dari penyakit itu korban tidak mengenali keluarganya sendiri," imbuhnya.

Cucu kemenakan korban, Bahol mengatakan keluarga sempat mencari korban ke lokasi penemuan, namun saat itu korban tidak ditemukan. 

"Keluarga sempat ke sana (lokasi-red) karena mendapat informasi kekek pernah kelihatan berjalan di sekitar situ," ujarnya.

Koordinator kamar janazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati, Mujino menjelaskan kondisi mayat sudah mengalami proses pembusukan dan tidak bisa menemukan penyebab kematian korban karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum dalam.

"Mayatnya sudah mengalami pembusukan. Dilihat dari kondisi jenazah dan usia belatung, korban sudah meninggal lebih dari enam hari" jelasnya.

Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum dalam dan menerima kematian korban sebagai musibah.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Iwan Setiawan
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV