SUARA INDONESIA

Solar Langka, Nelayan di Tuban Terpaksa Tidak Melaut

Irqam - 11 August 2022 | 15:08 - Dibaca 1.41k kali
Peristiwa Daerah Solar Langka, Nelayan di Tuban Terpaksa Tidak Melaut
Lasmari (51), nelayan asal Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan/Kabupaten Tuban tidak melaut dan memilih memperbaiki alat tangkapnya akibat sulit mendapatkan solar bersubsidi, (Foto: Irqam/suaraindonesia.co.id).

TUBAN - Kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar yang terjadi di Kabupaten Tuban tidak hanya dirasakan sopir angkutan barang. Sulitnya mengakses solar bersubsidi juga membuat sejumlah nelayan tidak bisa melaut.

Saat ini, kebutuhan solar untuk melaut para nelayan hanya mengandalkan solar eceran yang harganya lebih mahal. Namun, solar eceran pun sulit didapat.

Lasmari (51), nelayan asal Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan/Kabupaten Tuban menuturkan, dia kesulitan mendapatkan solar bersubsidi untuk kebutuhan mesin perahunya. Akibatnya, ia terpaksa tidak melaut.

"Sudah dua minggu sudah tidak melaut karena kita sulit dapat solar di SPBU," kata Lasmari kepada awak media, Kamis (11/8/2022).

Menurut Lasmari, kondisi ini membuat beban nelayan. Sebab, kelangkaan solar bersubsidi memaksa para nelayan untuk membeli eceran. Sementara penjualan hasil tangkapan tidak menentu.

"Kebutuhan solar kita biasanya 40 liter, sedangkan kalau beli eceran harganya lebih mahal. Dibandingkan dengan penjualan hasil tangkapan justru bisa rugi," ungkapnya.


Ketua Rukun Nelayan Kelurahan Sidomulyo Ahmad Khusnul Abidin (36) menyayangkan kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi yang terjadi di Kabupaten Tuban. Akibatnya, sekitar 255 nelayan di Kelurahan Sidomulyo yang tidak bisa melaut.

"Selain langka, regulasi pembelian solar bersubsidi sangat memberatkan nelayan kecil, yakni regulasi seperti harus punya surat perahu, surat keterangan mesin, surat pernyataan, dan rekomendasi dari dinas perikanan," jelas Ahmad.

Ahmad berharap pemerintah memberikan fasilitas stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) yang bisa memudahkan para nelayan mengakses solar bersubsidi.

"Kebutuhan utama nelayan hanyalah solar. Jadi tolong dipermudah," ujarnya.

Sementara itu, Sales Branch Manager Rayon V Surabaya PT Pertamina Arif Rohman Khakim membantah jika ada kelangkaan solar di wilayah Kabupaten Tuban. 

Ia menyatakan, stok solar masih aman, namun beberapa terakhir permintaan solar di lapangan mengalami peningkatan.

"Saat ini sudah dilakukan normalisasi penyaluran untuk memenuhi kebutuhan solar di wilayah Tuban. Semoga hari ini sudah normal kembali," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV