SUARA INDONESIA

Harga BBM Naik, Gus Muhaimin: Kalau Saya Jadi Presiden Sistem Ekonomi Harus Dirubah

Muhammad Nurul Yaqin - 10 September 2022 | 21:09 - Dibaca 2.06k kali
Peristiwa Daerah Harga BBM Naik, Gus Muhaimin: Kalau Saya Jadi Presiden Sistem Ekonomi Harus Dirubah
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin, saat berkunjung ke Banyuwangi, Sabtu (10/9/2022). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Gus Muhaimin, turut menanggapi kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan minyak (BBM) bersubsidi.

Wakil Ketua DPR RI itu menyebut, dana subsidi BBM yang digelontorkan pemerintah pusat sebesar Rp 470 triliun.

Meski selama ini BBM disubsidi, Gus Muhaimin menyampaikan, peruntukannya masih belum jelas. Bahkan juga dinikmati kelompok masyarakat mampu.

"BBM kan selama ini subsidi, tapi subsidinya gak jelas siapa yang dapat siapa yang gak dapat," cetusnya, Sabtu (10/9/2022), saat mengunjungi pameran UMKM di Banyuwangi, bersama sejumlah politikus PKB lainnya.

Pria yang digadang-gadang maju sebagai Capres pada Pemilu 2024 itu, justru memiliki sejumlah ide brilian jika dirinya menjadi presiden di periode mendatang.

"Kalau nanti saya jadi presiden sistem ekonominya harus dirubah, dengan penguatan basis UMKM, energi bergeser ke listrik, kemudian kita cek betul yang membutuhkan bantuan BBM," ungkapnya.

Alasan Gus Muhaimin memilih sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), karena UMKM merupakan pilar ekonomi dan masih membutuhkan perhatian.

"Makanya kita datang ke Banyuwangi membuat program seperti ini (pameran UMKM). Agar UMKM kita berdaya dan maju pesat. Kita juga ingin ke depan UMKM harus menjadi pilar ekonomi nasional. Kegiatan ini tidak hanya disini, tapi berlanjut ke berbagai kabupaten/kota," ujarnya.

Tidak hanya itu, Gus Muhaimin melanjutkan, sisa anggaran pengalihan subsidi BBM juga betul-betul diprioritaskan bagi masyarakat kurang mampu. Sesuai data terupdate.

"Terutama yang sedang membutuhkan. Ketika data kebutuhan itu real, maka bisa tepat sasaran," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya