JEMBER - Anggota Komisi D DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo menilai, program pengentasan kemiskinan Era H.Hendy masih tidak jelas.
Menurutnya, selama ini masyarakat melihat Bupati Jember keseriusan memberantas kemiskinan masyarakat dilihat masih membingungkan.
"Konsep pengentasan kemiskinan masih tidak jelas, dari arah mana dulu yang harus digarap," ucapnya, Senin (03/10/2022) lewat sambungan selulernya.
Program J-hur yang selama ini digaungkan, awalnya diapresiasi oleh DPRD, ternyata pada tahap pelaksanaan tidak sesuai dengan harapan.
"Untuk apa kalau acaranya terkesan hanya sekedar uforia dan seremonial. Sementara masyarakat miskin yang di bawah tidak ada perubahan dan tidak menikmati program itu," sebutnya.
Kata dia, pasca pandemi, ditambah kenaikan bahan bakar minyak (BBM) harusnya ditangkap cerdas oleh Bupati.
"Coba setiap kegiatan, turun langsung ke bawah, jangan hanya seremonial. Dengarkan langsung keluhan masyarakat, tanggapi dan sikapi," pintanya.
Selama ini, pria yang akrab disapa Ipung ini melihat, aspirasi dan keluhan masyarakat terkesan hanya ditampung.
"Sapa lewat online, ditampung saat seremonial. Kemudian, realisasinya kapan. Masyarakat sudah capek," paparnya.
Legislator PDI Perjuangan ini juga mencontohkan, ditengah lesunya ekonomi masyarakat Jember, Bupati dan sejumlah pejabat masih menyempatkan diri membuat acara senang -senang outbond di Malang.
"Acara yang tidak penting, hanya membuang uang. Seandainya diberikan pada masyarakat miskin, itu jauh lebih mulia," tegasnya.
Maka dari itu, pihaknya meminta Bupati Jember agar bisa mengevaluasi kembali, program yang selama ini sudah dijalankan.
"Jangan sampai uang rakyat terkesan dihambur-hamburkan. Sementara kepentingan yang tidak dinikmati oleh rakyat kecil," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Imam Hairon |
| Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi