JEMBER - Direktur lembaga badan hukum (LBH) Jember Raya Kabupaten Jember, Lubboyk Dayrobbie, S.H, mendesak pihak SPBU 54-681-14 segera menyelesaikan persoalan air sumur warga yang diduga tercemar BBM.
Lubboyk berharap, jangan sampai persoalan itu berlarut-larut. Sebab bisa mengganggu banyak pihak.
"Dengan adanya permasalahan ini bagaimana cepat diselesaikan. Dan tidak ada yang di rugikan," ucapnya, Senin (24/10/2022).
Sejak kasus tersebut mencuat di pemberitaan beberapa waktu lalu, SPBU itu mulai tutup hingga sekarang.
Lubboyk menilai, hal itu berdampak pada UMKM. Sebab, dengan ditutupnya SPBU, pelanggan mereka menjadi berkurang.
"Perputaran ekonomi jelas menjadi terganggu. Warga setempat untuk mengisi BBM juga terpaksa ke SPBU yang jaraknya lebih jauh dari sini," pungkasnya.
Lubboyk khawatir, jika hal itu tidak cepat di selesaikan, akan menimbulkan persoalan baru yang tak kunjung selesai.
"SPBU harus duduk bersama. Serap aspirasi apa yang menjadi keluhan warga," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, air sumur warga cluster perumahan Diponegoro Land, diduga tercemar BBM.
SDN Glagahwero 1, juga mengalami hal yang serupa. Kondisi tersebut dibenarkan oleh Kepala SDN Glagahwero 1, Mukhlis.
Sontak hal itu membuat masyarakat mendesak pihak SPBU mencarikan solusi.
Pihak SPBU juga telah mengambil sample secara random di rumah warga yang diduga air sumurnya tercemar BBM.
Namun hingga berita ini ditulis, pihak SPBU belum bisa memastikan apa penyebab air sumur warga berbau menyengat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Zainul Hasan |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi