SUARA INDONESIA

Meski Ditendang dan Dihatam, Nakes Asal Jember Ini Diam Tidak Melawan

Tamara F - 19 November 2022 | 20:11 - Dibaca 19.39k kali
Peristiwa Daerah Meski Ditendang dan Dihatam, Nakes Asal Jember Ini Diam Tidak Melawan
Fransisko Redi, Anggota PPNI Jember (Foto: Istimewa)

JEMBER - Salah seorang tenaga kesehatan perawat Puskesmas Ajung, Jumat (18/11/2022) menjadi korban penganiayaan.

Adalah Fransisko Redi atau akrab disapa Frans warga Desa/Kecamatan Ajung, Kebupaten Jember, Jawa Timur.

Dirinya mengaku mendapatkan perlakuan kasar dari keluarga pasien saat menjalankan tugas.

Sementara pelakunya, diduga adalah salah seorang oknum keluarga pasien asal Desa Klompangan.

Diceritakan Frans, kejadian itu bermula saat pasien dirujuk ke RSD dr.Soebandi.

Selama di perjalanan, pasien selain bersama perawat, juga di dampingi pihak keluarga.

Karena kondisi makin parah, pasien diarahkan ke puskesmas terdekat. Namun, sesampainya di Puskesmas Mangli, pasien sudah tidak bisa tertolong.

Karena kondisi itu, keluarga pasien emosi dan melampiaskan kemarahannya kepada Frans dengan melakukan penganiayaan.

Kendati begitu, Frans mengaku tidak melawan dan tetap sabar dengan apa yang dilakukan kepadanya.

"Di jeb dada kanan dan ditendang A pada rusuk kanan," akui Frans menjawab pertanyaan wartawan, Sabtu (19/11/2022).

Frans beralasan, karena saat dipukul dirinya melakukan tugas negara mengabdi kepada masyarakat.

"Karena saya sadar, saya sedang melakukan tugas negara untuk melayani rakyat dan menjaga nama baik instansi saya," paparnya, menjawab pertanyaan wartawan.

Diakui Frans, pihak Puskesmas Ajung sudah maksimal melakukan pertolongan kepada pasien sesuai dengan SOP pelayanan.

"Bahkan kita bantu mencoba menghubungi beberapa rumah sakit agar mendapatkan penanganan cepat. Namun, banyak penuh," tuturnya.

Dirinya berharap, masyarakat untuk tidak melakukan hal yang tidak terpuji.

"Cukup saya yang mengalami dan menjadi korban. Saya sudah mengabdi untuk masyarakat maksimal,'" sesalnya.

Di tempat terpisah, Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Jember, Mustakim, MM.Kes terkejut dengan informasi itu.

"Kami sangat terkejut dengan ini. Kami mengutuk keras apa yang dilakukan kepada anggota kami," tegasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Tamara F
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya