TUBAN - Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tuban bernama Laidia Maryati (47) merasa kecewa. Betapa tidak, saldo tabungan puluhan juta yang disimpan di BRI, diakuinya tiba-tiba hilang. Padahal, ia mengaku tidak pernah melakukan transaksi.
Laidia yang merupakan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Kabupaten Tuban mengungkapkan, uang yang saldo tabungannya hilang senilai Rp 10 juta. Hal ini diketahui saat ia mendapat informasi pada 22 November 2022 dari m-banking bahwa ada sejumlah penarikan uang.
"Malam itu saya dapat notifikasi dari BRI bahwa ada uang keluar. Kemudian ada kode yang harus saya konfirmasi, tapi itu pun tidak saya konfirmasi. Yang menjadi pertanyaan, saya tidak pernah konfirmasi kode itu, kenapa uang hilang?," kata Laidia kepada suaraindonesia.co.id, Senin (28/11/2022).
Kemudian perempuan 47 tahun mencoba mengecek ke mesin ATM, ternyata ia dibuat terkejut setelah mendapati saldo tabungannya hanya tersisa Rp 80.000. Mengetahui itu, Laidia pun melaporkan ke pihak kepolisian terkait kehilangan uang.
"Saya juga melapor ke pihak bank untuk memblokir nomor rekening. Selang dua hari ada dari pihak bank datang ke saya, menjelaskan bahwa saya kena mirroring atau apa," jelasnya.
Laidia menceritakan sebelum kehilangan saldo tabungannya, ia mendapat pesan WhatsApp yang mengaku dari salah satu perusahaan jasa pengiriman untuk melakukan konfirmasi alamat lengkap melalui link website.
"Pesan itu tidak saya respon. Kemudian nomor itu telfon untuk minta konfirmasi alamat dan saya tulis alamat saya di pesan WhatsApp. Tapi kemudian nomor itu telfon meminta saya konfirmasi alamat melalui link. Tapi saya ingat barang saya sudah sekitar tiga belum terkirim, akhirnya saya klik. Disitu setelah saya klik tidak ada apa-apa," ungkapnya.
Sebagai nasabah, Laidia merasa kecewa terhadap BRI. Ia pun mempertanyakan sistem keamanan pihak BRI yang mudah diakses.
"Gini, saya berpikir kalau menitipkan sesuatu, ketika ada kehilangan yang saya tanya juga yang dititipin. Pikiran saya BRI juga harus bertanggungjawab. Tapi katanya BRI uang saya tidak bisa kembali, bahkan saya kayak disalahkan," tegasnya.
Sementara itu, Branch Manager BRI Cabang Tuban Ayub Burhan menjelaskan, hasil investigasi itu menunjukkan nasabah bernama Laidia Maryati menjadi korban penipuan dengan modus aksi mirroring (semacam kloning, red) oleh pelaku kejahatan.
"Jadi handphone itu bisa diakses orang lain melalui link mirroring. Kalau orang itu mengklik link mirroring data-data nasabah bisa diakses pihak ketiga," jelas Ayub.
Ayub menyebut, selama dirinya menjabat selama tiga bulan baru satu kali peristiwa semacam itu terjadi. Ia menyatakan bahwa ini menjadi pelajaran bagi semua nasabah, agar jangan asal klik link dari nomor-nomor tidak jelas yang terindikasi akan melakukan kejahatan.
"Ini merupakan kelalaian nasabah, yang berakibat atas hilangnya uang di tabungan," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi