SUARA INDONESIA

BRI Tuban Tegaskan Tak Akan Ganti Tabungan Nasabah yang Hilang Rp 10 Juta

Irqam - 29 November 2022 | 08:11 - Dibaca 4.31k kali
Peristiwa Daerah BRI Tuban Tegaskan Tak Akan Ganti Tabungan Nasabah yang Hilang Rp 10 Juta
Branch Manager BRI Cabang Tuban Ayub Burhan, (Foto: Irqam/suaraindonesia.co.id).

TUBAN - Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tuban bernama Laidia Maryati (47) yang mengaku kehilangan saldo tabungan senilai Rp 10 juta harus gigit jari. Pasalnya, BRI menyatakan tidak akan mengganti uang tersebut. 

Branch Manager BRI Cabang Tuban Ayub Burhan mengungkapkan, hasil investigasi menunjukkan saldo tabungan yang hilang karena kelalaian nasabah dan bukan dari pihak bank.

"Ini kelalaian nasabah, jadi kita tidak bisa melakukan pengembalian uang. Yang bisa kita lakukan pengembalian hanya ketika ada kesalahan sistem pada BRI," ungkap Ayub kepada suaraindonesia.co.id, Senin (28/11/2022).

Dari hasil penyelidikan, disebutkan Ayub, nasabah mendapat link aplikasi mirroring kemudian di klik oleh nasabah, sehingga handphone nasabah bisa diakses oleh orang pihak ketiga atau pelaku kejahatan.

"Jadi handphone itu bisa diakses orang lain melalui link mirroring. Kalau orang itu mengklik link mirroring data-data nasabah bisa diakses pihak ketiga," jelas Ayub.

Orang nomor satu di BRI Cabang Tuban ini pun bersimpati atas hilangnya saldo tabungan nasabah tersebut, ia meminta agar masyarakat untuk selalu berhati-hati mengklik link yang tidak jelas.

"Selama saya bertugas di Tuban, baru kali ini ada laporan kasus semacam ini," pungkasnya.

Sebelumnya, nasabah BRI Cabang Tuban bernama Laidia Maryati mengaku tiba-tiba kehilangan saldo tabungan senilai Rp 10 juta. Padahal, ia tidak pernah melakukan transaksi.

Laidia yang merupakan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Kabupaten Tuban mengungkapkan, uang yang saldo tabungannya hilang senilai Rp 10 juta. Hal ini diketahui saat ia mendapat informasi pada 22 November 2022 dari m-banking bahwa ada sejumlah penarikan uang.

"Malam itu saya dapat notifikasi dari BRI bahwa ada uang keluar. Kemudian ada kode yang harus saya konfirmasi, tapi itu pun tidak saya konfirmasi. Yang menjadi pertanyaan, saya tidak pernah konfirmasi kode itu, kenapa uang hilang?," kata Laidia.

Kemudian perempuan 47 tahun mencoba mengecek ke mesin ATM, ternyata ia dibuat terkejut setelah mendapati saldo tabungannya hanya tersisa Rp 80.000. Mengetahui itu, Laidia pun melaporkan ke pihak kepolisian terkait kehilangan uang.

"Saya juga melapor ke pihak bank untuk memblokir nomor rekening. Selang dua hari ada dari pihak bank datang ke saya, menjelaskan bahwa saya kena mirroring atau apa," jelasnya.

Laidia menceritakan sebelum kehilangan saldo tabungannya, ia mendapat pesan WhatsApp yang mengaku dari salah satu perusahaan jasa pengiriman untuk melakukan konfirmasi alamat lengkap melalui link website.

"Pesan itu tidak saya respon. Kemudian nomor itu telfon untuk minta konfirmasi alamat dan saya tulis alamat saya di pesan WhatsApp. Tapi kemudian nomor itu telfon meminta saya konfirmasi alamat melalui link. Tapi saya ingat barang saya sudah sekitar tiga belum terkirim, akhirnya saya klik. Disitu setelah saya klik tidak ada apa-apa," ungkapnya.

Sebagai nasabah, Laidia merasa kecewa terhadap BRI. Ia pun mempertanyakan sistem keamanan pihak BRI yang mudah diakses. 

"Gini, saya berpikir kalau menitipkan sesuatu, ketika ada kehilangan yang saya tanya juga yang dititipin. Pikiran saya BRI juga harus bertanggungjawab. Tapi katanya BRI uang saya tidak bisa kembali, bahkan saya kayak disalahkan," tegasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya