JEMBER – Ketua Forum Honorer Kesehatan (FHTK) Dwi Rendra meminta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember, tidak terkesan jual mahal dalam melayani rakyat.
Selama ini, Rendra menilai, wakil rakyat masih terkesan kaku dan kurang cepat tanggap untuk mendengarkan aspirasi rakyatnya.
Dirinya mencontohkan, ratusan nakes saat mengndang di acara diskusi umum tidak ada satupun anggota yang hadir, hanya karena undangan berupa file.
Bahkan, saat dirinya mencoba datang untuk menanyakan perihal surat permohonan hearing ke DPRD, tidak ada satupun anggota Komisi D yang bisa ditemui.
“Kami honorer nakes ini juga rakyat. Sebelumnya, karena undangan memakai file anggota DPRD tidak bersedia hadir. Tolong lah, wakil rakyat jangan terkesan jual mahal,” tegas Rendra dengan nada kecewa. Kamis (16/02/2023) di halaman DPRD Jember.
Jika wakil rakyat masih tetap seperti itu, kata Rendra, seribu lebih anggota FHTK akan ngaji bareng di halaman DPRD Jember.
“Khusus anggota Komisi D, agar hatinya yang terkesan tertutup untuk honorer nakes dibukakan. Karena kami ini juga rakyat,” sambungnya.
Pernyataan senada disampaikan oleh Bidang Infokom FHTK Jember Gunawan. Ia menilai, tahapan untuk ketemu dengan DPRD administrasinya masih terkesan ruwet.
“Hari ini buktinya, kami sudah bersurat, tidak ada balasan dari DPRD. Setelah kami datangi. Katanya, masih belum ada turun dari pimpinan. Ini bagaimana, kami kecewa dengan DPRD Jember,” tegasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Imam Hairon |
| Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi