SUARA INDONESIA

Buntut Gejolak Warga, Prostitusi di Burnik, Situbondo Sepakat Ditutup

Syamsuri - 02 June 2023 | 15:06 - Dibaca 2.46k kali
Peristiwa Daerah Buntut Gejolak Warga, Prostitusi di Burnik, Situbondo Sepakat Ditutup
Lurah Dawuhan Saat Melakukan Rapat Koordinasi (Foto : istimewa)

SITUBONDO, Suaraindonesia.co.id - Buntut adanya gejolak warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo menuntut aktifitas prostitusi di Burjeliburan kenik (Burnik) agar ditutup, Aparatur pemerintah setempat mengundang seluruh Ketua RT yang ada di lingkungan tersebut untuk mengikuti rapat koordinasi. 

Dari hasil rapat yang dilakukan, masing-masing RT di sekitar Burnik sepakat untuk menutup aktifitas esek-esek tersebut dan melakukan piket atau jaga malam sebulan penuh secara bergantian. 

"Alhamdulillah RT-RT di sekitar Burnik sudah sepakat untuk menutup kegiatan lokalisasi atau sex komersial atau prostitusi yang ada ditempat itu," ungkap Lurah Dawuhan, Zaini Ridwan usai melakukan rapat koordinasi, Jumat (02/06/2023).

Selanjutnya, kata Zaini, warga setempat akan melakukan ronda setiap malam selama sebulan penuh.

"Ronda dimulai dari jam 18.00 sampai jam 23.00 WIB malam. Nanti petugas piket dari masing masing RT akan menggerakkan 3 orang yang bertugas di lokasi tersebut," jelasnya. 

Lanjut Zaini, para petugas yang piket di lokasi Burnik ini mempunyai tanggung jawab untuk menghalau dan memberikan sosialisasi serta penjelasan kepada para pekerja seks komersial (PSK) agar tidak melakukan transaksi kembali di lingkungan Burnik. 

"Nah, dari perjalanan petugas piket selama satu bulan dalam menjalankan tugas piket malam tersebut nantinya akan kita evaluasi dan hasilnya seperti apa, warga yang piket di lokasi Burnik itu tidak melakukan penangkapan," ucapnya. 

Zaini menegaskan, bahwa para PSK itu bukan orang asli dari warga Kelurahan Dawuhan. Disamping itu, ia juga meyakini Dawuhan kedepan akan bersih dari prostitusi. 

"Mereka pendatang dan bukan orang asli dari warga Kelurahan Dawuhan, insyallah saya yakin Dawuhan kedepan akan bersih dari prostitusi. Kami optimis karena yang dilakukan ini adalah gerakan masyarakat," ujarnya. 

Lebih lanjut, Zaini menyampaikan, bahwa di Burnik tidak ada tempat untuk kegiatan transaksi prostitusi, namun dilakukan di lereng sawah. 

"Ketika petugas dari Kelurahan Dawuhan mengontrol ke lokasi, dalam melakukan transaksi prostitusi itu tidak dilakukan di warung yang ada di Burnik, tapi mereka yang datang kesana melakukan transaksi sendiri di pinggir-pinggir jalan," terangnya.

Dengan adanya kegiatan piket setiap malam yang dilakukan oleh masyarakat di masing-masing RT, pihaknya berharap lokasi Burnik tersebut akan tutup dengan sendirinya. 

Sementara Kapolsek Situbondo Kota, Aiptu Agus S, menyampaikan, dalam kegiatan ini pihaknya menjalankan tugas tiga pilar Forkopimcam yakni Polsek, Kecamatan, Koramil dan Kelurahan. 

"Jadi setiap harinya pada malam hari kita melaksanakan patroli untuk mengantisipasi dan mencegah prostitusi di lokasi Burnik ini supaya tidak ada lagi," katanya. 

Aiptu Agus menambahkan, Polsek Situbondo Kota dalam kegiatan ini hanya sebatas melakukan ketertiban keamanan masyarakat.

"Semua tindakannya akan kita serahkan langsung kepada Satpol PP selaku pelaksana penegakan Perda di Pemerintah Kabupaten Situbondo," pungkasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya