SURABAYA - Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur (PWI Jatim) turut menyoroti tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Diketahui, pada 1 Oktober 2022 kemarin, tragedi "mengerikan" terjadi di markas klub Arema Malang, pada saat pertandingan BRI Liga 1, melawan Persebaya.
Arema harus menelan kekalahan di hadapan puluhan ribu supporter (Aremania) sendiri. Hasil itu membuat Aremania kecewa, hingga masuk ke dalam lapangan. Untuk menenangkan puluhan ribu supporter, kepolisian menembakkan gas air mata, yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.
Atas tragedi itu, Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim mengimbau seluruh media untuk mengawal proses penyelidikan.
"Pers nasional perlu mengawal keputusan Presiden (Jokowi) yang telah menginstruksikan tim independen untuk mengusut tuntas tragedi kanjuruhan," kata pria akrab disapa Pak Item ini, Kamis (6/10/2022).
Ia mengulang pernyataan Jokowi, yang mana saat itu mendesak tim independen pencari fakta segera melakukan investigasi menyeluruh dalam mencari penyebab tragedi kanjuruhan.
"Beliau (Presiden Jokowi, red) mendesak agar tragedi kanjuruhan itu diusut tuntas secepatnya dan tanpa ada yang ditutup-tutupi, itu sangat tepat. Nah, pers nasional harus mengawal kerja tim ini," ungkap Lutfil.
Oleh karena itu, ia menegaskan kembali kepada seluruh media terus mengawal proses investigasi tragedi menewaskan ratusan nyawa.
"Saya minta semua media untuk terus mengawal kerja tim pencari fakta sampai tuntas," tegasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi