SUARA INDONESIA,SITUBONDO - Hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (9/3/2024) malam. Akibatnya banyak pohon tumbang yang menyebabkan empat rumah warga di kabupaten setempat rusak.
Diketahui, ada 14 lokasi pohon tumbang. Salah satunya di Dusun Rambutan, Desa Kesambi Rampak, Kecamatan Kapongan, Desa Sumberpinang, Kecamatan Mlandingan dan Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Atas kejadian tersebut empat rumah warga rusak.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi dan Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Puriyono mengatakan, pihaknya menerima laporan pukul 15.00 WIB di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan.
"Mendengar informasi tersebut semua personel BPBD langsung diturunkan untuk melakukan penanganan," terangnya.
Ternyata, saat bersamaan juga ada laporan bahwa ada pohon tumbang di Jalan Madura yang menutup akses jalan. Akhirnya personel yang ada dibagi menjadi beberapa tim yang berkoordinasi dengan Tagana Dinsos Situbondo.
"Kami bekerjasama untuk melakukan penanganan, mengingat personel BPBD juga terbatas," ujar Puriyono saat dihubungi melalui telepon, Minggu (10/3/2024).
Sementara itu, Koordinator Tagana Dinsos Situbondo, Misyono mengungkapkan, mulai pukul 15.00 WIB hingga 00.00 WIB, terdapat 12 titik pohon yang tumbang. Semuanya disebabkan terjangan angin kencang yang disertai hujan deras.
"Terparah ada di tiga titik yaitu di Desa Kesambirampak, Desa Gelung dan Desa Sumberpinang. Atas kejadian tersebut beberapa rumah warga rusak berat," ujar Misyono.
Lebih lanjut, Misyono menuturkan, tak ada korban jiwa dari kejadian tersebut. Namun, dari data BPBD Situbondo diperkirakan kerugian materil mencapai puluhan juta rupiah.
Di antaranya dua rumah warga di Kampung Rambutan, Desa Kesambirampak yang mengalami rusak berat. Masing-masing kerugian materil mencapai Rp 20 juta. Selain itu, juga ada saru rumah warga di Kampung Alas Pinang, Desa Sumberpinang yang rusak sedang yang diperkirakan Rp 10 juta.
Misyono menambahkan, kemungkinan angka kerugian ini bisa melebihi yang diperkirakan, karena ada beberapa titik yang masih belum didata. "Masih ada dua titik yang belum didata kerugiannya. Yaitu di Desa Gelung Panarukan dan di Desa Agel Jangkar. Nanti akan kami update lagi," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi