SUARA INDONESIA

Hilang Kontak, Nelayan Panarukan Situbondo Ditemukan Meninggal di Perairan Kalbut

Syamsuri - 07 November 2024 | 19:11 - Dibaca 412 kali
Peristiwa Hilang Kontak, Nelayan Panarukan Situbondo Ditemukan Meninggal di Perairan Kalbut
Tim SAR saat mengevakuasi jenazah nelayan yang dilaporkan hilang saat mencari ikan di sekitar perairan Kalbut. (Foto: Syamsuri/Suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA, SITUBONDO - Tim SAR Gabungan Satpolairud Polres Situbondo bersama BPBD Situbondo dan TNI AL Panarukan, Tagana dan Basarnas Jember, melakukan pencarian terhadap nelayan yang dilaporkan hilang atau lost contact saat mencari ikan di sekitar perairan laut Kalbut.

Kasatpolairud Polres Situbondo, AKP Gede Sukarmadiyasa menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Senin sekitar pukul 16.00 WIB. Subakri (58), warga Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, berangkat melaut sendirian menggunakan perahu jaring miliknya dengan warna lambung biru tua.

“Nelayan tersebut berangkat dari Pelabuhan Lama Panarukan menuju lokasi menangkap ikan di sekitar perairan laut Kalbut, kurang lebih lima mil dari Pelabuhan Lama Panarukan,” terangnya.

Karena sampai Selasa korban masih belum pulang, akhirnya pihak keluarga melapor ke Pos Satpolairud Polres Situbondo di Panarukan.

"Setelah menerima laporan dari keluarga korban, tim gabungan melakukan pencarian pertama pada Rabu 6 November mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Namun belum membuahkan hasil," jelas Gede Sukarmadiyasa, Kamis (07/11/2024).

Kemudian, pencarian dilanjutkan pada hari ini mulai pukul 08.00 WIB. Akhirnya, sekitar pukul 08.30, korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di perairan Kalbut, sekitar empat mil dari bibir pantai.

Jasad korban ditemukan oleh dua nelayan, yaitu Sutrino dan Eko. Mengetahui hal tersebut, tim SAR langsung menuju tempat penemuan jenazah dan mengevakuasi ke darat di Pantai Muara Kasih, Desa Gelung, Panarukan.

"Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Abdoer Rahem Situbondo guna pembersihan dan dilakukan identifikasi oleh Inafis Polres Situbondo. Dari sidik jari yang masih bagus dicek menggunakan alat mambis yang sudah terintegrasi dengan data dukcapil," ungkapnya.

Kata Gede, hasil identifikasi itu menunjukkan, data identitas korban sama dengan E-KTP atas nama Subakri. Sedangkan berdasarkan post mortem dan ante mortem dari keluarga, ditemukan ciri-ciri fisik seperti kuku dan pakaian yang digunakan, serta diyakini oleh keluarga bahwa jenazah tersebut adalah Subakri.

"Setelah dipastikan benar korban itu adalah Subakri, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan. Karena sudah menerima dan menyadari bahwa kematian korban adalah takdir, keluarga membawa korban untuk dimakamkan," paparnya.

Sementara itu, pihak Keluarga yang diwakili Kades Kilensari, Kecamatan Panarukan, Sugiono, mengucapkan terimakasih atas pencarian almarhum Subakri. Baik kepada Satpolairud, TNI AL dan Basarnas, serta BPBD, serta semua pihak dan nelayan yang membantu mencari dan mengevakuasi korban. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV