SUARA INDONESIA

Dialog Sesi Kedua RPS Semarakkan Pilkada Sidoarjo, Tiga Bacawabup Paparkan Visi Misi

Amrizal Zulkarnain - 16 June 2024 | 15:06 - Dibaca 858 kali
Politik Dialog Sesi Kedua RPS Semarakkan Pilkada Sidoarjo, Tiga Bacawabup Paparkan Visi Misi
Sujani, Ketua penyelenggara Ruang Publik Sidoarjo. (Foto: Amrizal/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, SIDOARJO - Pada Sabtu (15/6) malam, tiga bakal calon Wakil Bupati (Bacawabup) Sidoarjo hadir dalam dialog sesi kedua yang diselenggarakan oleh Komunitas WA Group Ruang Publik Sidoarjo (RPS) yang bertempat di kedai Bu Atiek Sidoarjo, Jawa Timur.

Ketiga calon tersebut adalah Khulaim Zunaedy dari PAN, M Shochibul Umam dari PKB, dan Andre Yulius dari PDIP. Kehadiran mereka semakin memperkuat dinamika Pilkada Sidoarjo yang akan diadakan pada November mendatang.

Kurang lebih 100 undangan yang hampir memenuhi ruang kafe 'Bu Atiek', ketiga Bacawabup ini secara bergantian memperkenalkan jargon serta memaparkan visi dan misi mereka dengan antusias. 

Seperti halnya M Shochibul Umam, politisi yang juga  Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur ini mengatakan bahwa kondisi Sidoarjo saat ini tidak baik-baik saja. 

Oleh karena itu, Umam mengusung konsep "Sidoarjo Maslakhah" yang bertujuan mengembalikan kejayaan Sidoarjo seperti era Bupati Win Hendrarso-Saiful Ilah pada tahun 2000-an. 

Umam menyoroti lima masalah utama Sidoarjo saat ini, diantaranya birokrasi yang kacau, minimnya aktivis di legislatif, mahalnya biaya politik, warisan kekuasaan, dan egoisme elit politik lokal.

"Ideologi yang seharusnya menjadi prinsip dasar kepemimpinan hampir tidak lagi dimiliki oleh para pemimpin saat ini," ungkap Umam.

Sementara, Dr Andre Yulius, Bacawabup dari PDIP menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi di pemerintahan Sidoarjo. 

"Saya siap melaporkan sendiri jika bupati yang saya dampingi terlibat korupsi," tegas Dr Andre Yulius.

Andre yakin bahwa jika Sidoarjo bebas dari korupsi, maka warga akan hidup sejahtera dan pembangunan akan berjalan pesat. 

Andre Yulius, dalam kampanyenya telah mengusung slogan "Wis wayahe rakyat diopeni, ora malah diapusi".

Berbeda dengan kedua Bacawabup, Khulaim Zunaedi yang sudah hadir kali kedua dalam dialog ini tetap mengusung konsep "Mbangun Deso Noto Kuto" sebagai solusi strategis untuk masalah Sidoarjo. 

Khulaim telah menekankan pentingnya membangun desa sebagai miniatur kabupaten dengan memanfaatkan dana ADD dan BKD untuk meningkatkan perekonomian desa dan memberdayakan Bumdes sesuai kearifan lokal.

"Pemberdayaan Bumdes sesuai dengan kearifan lokal dan kerjasama dengan petani untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk siap konsumsi," tuturnya.

Perlu diketahui, kegiatan yang dipelopori oleh Sujani selaku Ketua RPS ini tidak mengurangi antusiasme para aktivis dan elit politik di Sidoarjo untuk hadir.

Usai kegiatan, Sujani mengaku bahwa kegiatan ini memang bertujuan untuk mengenalkan para bakal calon bupati dan wakil bupati kepada masyarakat serta menguji visi dan misi mereka. 

Dalam forum ini, Sujani berharap dapat membantu masyarakat menilai siapa yang layak didukung dalam Pilkada serentak 2024 nanti.

"RPS berencana mengadakan diskusi serupa hingga menjelang pendaftaran calon ke KPU Sidoarjo pada 27-29 Agustus mendatang untuk memastikan masyarakat tidak memilih kucing dalam karung", pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Amrizal Zulkarnain
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV