SUARA INDONESIA, SIDOARJO - Dalam sebuah dialog Ruang Publik Sidoarjo (RPS), sejumlah petinggi partai politik berkumpul untuk membahas kriteria ideal bagi calon Bupati Sidoarjo di Pilkada 2024, Senin (8/7/2024).
Acara yang digelar di Kedai bu Atik Magersari Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu 7 Juli 2024 malam kemarin, dihadiri oleh berbagai petinggi partai politik, akademisi, dan tokoh masyarakat maupun tokoh agama.
Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sidoarjo, Sumi Harsono, menyampaikan bahwa syarat menjadi pemimpin di Sidoarjo dalam Pilkada Bupati dan Wakil Bupati setidaknya merujuk pada lima perintah Nabi SAW.
"Bahwasannya kriteria menjadi pemimpin ideal setidaknya adalah amanah, siddiq (jujur), fathonah (cerdas), bertanggung jawab, mencintai dan dicintai rakyatnya," ujar Sumi.
Sumi menambahkan bahwa jika kriteria-kriteria tersebut ada pada diri pemimpin Sidoarjo, maka tidak menutup kemungkinan rakyat akan mendapatkan rasa sejahtera, kemakmuran, serta rasa keadilan.
Disebutkan, bahwa DPC PDIP Sidoarjo saat ini sudah menerima berkas pendaftar Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo dalam Pilkada 2024.
"Saat ini kami DPC PDIP sudah menerima 10 berkas pendaftar Cabup dan Cawabup Sidoarjo untuk mengikuti kontestasi Pilkada serentak 2024 akan datang," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Sidoarjo, Adam Rusydi, menyampaikan bahwa memimpin Sidoarjo itu tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah kabupaten Sidoarjo saja. Namun semua elemen masyarakat harus bergerak.
"Seperti halnya partai Golkar yang pada masa pemerintahan Bupati Sidoarjo sebelumnya meski tidak mendukung, namun pernyataan dukungan tetap kami lakukan ketika langkah kebijakan strategis pemerintah khususnya yang bersentuhan langsung masyarakat," jelas Adam.
Menurut Adam, mendukung langkah kebijakan pemerintah sangat perlu dilakukan, karena hal tersebut sangat berdampak positif pada partainya.
Adam juga menyatakan bahwa pihaknya juga ingin secara langsung dapat berkontribusi kepada pemerintahan kabupaten Sidoarjo untuk menjadi yang lebih baik.
Terkait pandangan pemimpin Sidoarjo yang akan datang, menurut pria yang juga menjabat anggota DPRD provinsi Jawa Timur tersebut, mengaku sudah menyatakan dukungannya kepada Subandi yang saat ini menjabat sebagai Plt Bupati Sidoarjo.
"Kami berpikir rasional ketika memilih pemimpin Sidoarjo yang akan datang," ujarnya.
Pasalnya, partai Golkar tidak dapat mencalonkan Bupati dan Wabup Sidoarjo dengan sendiri, tapi harus berkoalisi dengan partai lainnya.
"Intinya bagi kami partai Golkar dalam memilih pemimpin Sidoarjo nanti harus rasional jangan emosional dalam mengambil kebijakan dan tindakan," ungkapnya.
Kemudian, perwakilan dari Tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sidoarjo, Sihabudin, menekankan bahwa calon pemimpin Sidoarjo harus mempunyai sifat Hayyin (ketenangan jiwa), Layyin (sopan), Sahl (memudahkan), serta Qarib (familiar).
"Kami mengharapkan pemimpin itu tidak tertutup, tidak tempramen, kemudian sopan, serta tidak mempersulit masyarakatnya," katanya.
Selain itu menurut Sihab, sifat-sifat ini bisa dimiliki seseorang ketika dirinya sudah memiliki semua kemampuan, baik itu kecerdasan, finansial, kesehatan, dan yang lainnya.
"Mudah-mudahan di Pilkada Sidoarjo 2024 menemukan sosok pemimpin yang sesuai dengan kriteria-kriteria para petinggi partai tersebut," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Amrizal Zulkarnain |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi