SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Dukungan dari masyarakat Banyuwangi kepada calon Bupati nomor urut 01 Ipuk Fiestiandani semakin kuat. Kali ini datang dari petani dan pelaku usaha kopi rakyat Kecamatan Kalibaru. Mereka sepakat memilih Ipuk karena kinerjanya yang dinilai berdampak besar bagi kemajuan kopi Kalibaru.
Seorang pengepul kopi asal Kalibaru Kulon, M Nur Hayat, mengatakan Ipuk telah berhasil dalam mempromosikan kopi Banyuwangi khususnya Kalibaru hingga pasar mancanegara.
Program-program Ipuk selama 3,5 tahun menjabat Bupati Banyuwangi seperti mempertemukan petani kopi dengan investor, hingga festival kopi yang rutin digelar di Kalibaru sukses mendongkrak brand kopi lokal.
Berkat program Ipuk tersebut, kopi Kalibaru kini dikenal di mancanegara hingga mendapat pesanan dari Saudi Arabia, Turki, Italia, Korea dan lainnya.
“Bu Ipuk sudah mempromosikan kopi Kalibaru dan pengelolaannya. Alhamdulillah, inovasi ini mendorong kopi kami bisa ekspor tidak hanya ke negara-negara Timur Tengah dan Eropa, beberapa permintaan kopi juga mulai merambah ke Korea Selatan,” kata Hayat mewakili para petani dan pengepul kopi saat silaturahmi bersama Ipuk di Desa Kalibaru Kulon, Kamis (7/11/2024).
Hayat menambahkan, sebagian besar kopi yang diekspor dari Kalibaru adalah robusta mencapai sekitar 90 persen. Sekali pengiriman ke luar negeri, mereka mampu menyuplai sekitar 100 ton kopi robusta setiap hari.
“Kalau tidak musim, hanya sekitar 1-2 ton per hari. Jumlah ini mencerminkan tingginya produktivitas dan potensi kopi Kalibaru untuk bersaing di pasar global,” katanya.
Dengan kerja nyata yang terlihat di sektor kopi, masyarakat Kalibaru semakin yakin dengan pilihan mereka. Dukungan terhadap Ipuk terus mengalir karena mereka melihat dampak nyata dari inovasi yang telah digagasnya, membawa nama Banyuwangi ke pasar internasional.
“Bu Ipuk sudah terbukti bekerja baik. Harapan kami Bu Ipuk memimpin Banyuwangi lagi untuk menjaga program dan terus meningkatkan pemasaran kopi lokal,” imbuh Hayat.
Sementara Ipuk Fiestiandani berkomitmen terus meggeliatkan sektor perekonomian kerakyatan di Banyuwangi seperti kopi. Saat ini Banyuwangi masuk lima daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Timur. Kopi yang dihasilkan Banyuwangi didominasi perkebunan rakyat.
Di Banyuwangi ada 7 kecamatan penghasil kopi, masing-masing Pesanggaran, Glenmore, Kalibaru, Songgon, Licin, Kalipuro, Wongsorejo. Sementara total luas perkebunan kopi rakyat di Banyuwangi mencapai 9.778 hektar. Maka karena itu Ipuk tidak akan menyia-nyiakan potensi yang ada agar lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Kopi Banyuwangi telah merambah pasar Eropa. Di Banyuwangi juga telah banyak UMKM kopi, cafe-cafe yang menyuguhkan kopi khas Banyuwangi. Karena itu program peningkatan dari hulu ke hilir akan terus diperkuat," kata Ipuk.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi