SUARA INDONESIA

Wabup Gresik Lepas Ekspor Sarung Tenun ke Timur Tengah

Syaifuddin Anam - 04 May 2021 | 17:05 - Dibaca 3.20k kali
Ekbis Wabup Gresik Lepas Ekspor Sarung Tenun ke Timur Tengah
Wabup Gresik, Aminatun Habibah dan Istri Bupati Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani saat melihat sarung tenun Desa Wedani

GRESIK - Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah melepas ekspor sarung tenun dari Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, ke timur tengah, Selasa (4/5/2021).

Pelapasan ekspor tersebut ditandai dengan pemecahan kendi pada kendaraan pengangkut, oleh Bu Min dan istri Bupati, Ning Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani.

Kepala Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Gresik, Bier Budy Kismulyanto mengatakan, ekspor ini bukan yang pertama, pada awal Januari 2021 lalu sarung Wedani Cerme Gresik sudah melakukan ekspor.

"Pada Januari lalu kami sudah pernah memfasilitasi ekspor sarung wedani ke beberapa negara timur tengah," kata Bier Budy, Selasa (4/5/2021).

Pihaknya berharap, ekspor kedua kali ini semakin membuka pasar ekspor baru dan sarung wedani Cerme Gresik semakin di kenal di manca negara.

Wakil Bupti Gresik, Aminatun Habibah mengatakan, sejak pandemi perekonomian masyarakat sempat terpuruk. Pihaknya berharap UMKM sarung Desa Wedani bisa berinovasi.

"Semoga dengan ekspor sarung Wedani dapat membuka kran ekspor semakin besar dan pada akhirnya dapat menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Bu Min.

Pihaknya sangat mendukung agar ekspor sarung di Gresik bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.

"Kualitas sarung produksi Wedani ini sangat bagus. Saya sudah melihat proses pembuatannya. Hasilnya sungguh sangat luar biasa," imbuh Bu Min.

Sebelum pelepasan ekspor, Ceo PT Kakean Primanda Indonesia Achmad Nur Hasyim Hamada saat pemaparan menyatakan, bahwa pada jaman dulu Gresik sudah terkenal dengan hasil tenun songket.

Padahal kalau bisa membuat tenun songket hasilnya lebih menguntungkan secara ekonomis karena harganya bisa mencapai puluhan juta.

"Hasil tenun songket Gresik kami temukan pada musium di Belanda dan tertulis pada sejarah tenun dan tekstil. Tapi sejak seratus tahun terakhir songket Gresik sudah tidak ada lagi. Kami berharap para pengrajin tenun di Gresik untuk meng uri-uri Kembali agar tenun songket Gresik bisa berjaya lagi," katanya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syaifuddin Anam
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya