BANYUWANGI- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi memastikan, stok hewan ternak menjelang hari raya Idul Adha dalam kondisi aman.
Plt Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, M Khoiri mengatakan, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan tidak memiliki pengaruh besar terhadap ketersediaan ternak.
"Ketersediaan ternak yang siap untuk diproduksi lebih dari cukup. Dari kebutuhan kita kurang lebih 3.000 sekian. Sedangkan ternak sapi yang tersedia 6.000 lebih. Domba surplus, kambing juga surplus," beber Khoiri, Jumat (20/5/2022).
Dia menyebut, ketersediaan sapi di Banyuwangi ada 9.225 ekor dengan kebutuhan saat hari raya kurban sekitar 3.221 ekor. Sehingga masih surplus 6.004 ekor.
Sementara ketersediaan kambing di Banyuwangi tersedia 36.184 ekor dengan kebutuhan 12.717, masih surplus 23.467 ekor. Termasuk domba, Banyuwangi surplus 17.709 ekor dari ketersediaan 22.749 ekor dikurangi jumlah kebutuhan saat Idul Adha nanti sekitar 5.040 ekor.
"Jadi ketersediaan ternak di Banyuwangi menghadapi Idul Adha sangat aman," tegas Khoiri.
Khoiri menyampaikan, dari hasil surveilans di lapangan, hingga saat ini belum ditemukan kasus PMK di Banyuwangi.
Pihaknya tengah melakukan upaya antisipasi penularan wabah tersebut agar tidak merambah ke Banyuwangi. Salah satunya menutup sementara akses lalu lintas pengiriman masuknya hewan ternak dari luar daerah.
"Meski lalu lintas hewan ternak ditutup, tidak ada masalah untuk Banyuwangi. Bahkan lima pasar hewan yang ada masih kami buka, karena kita masih negatif PMK. Agar perekonomian tetap berjalan," tuturnya.
Khoiri juga membeberkan, meski wabah PMK sudah merambah di 14 kabupaten di Jawa Timur, tidak begitu berpengaruh terhadap harga ternak di Banyuwangi.
"Pengaruh harga, alhamdulilah harga ternak masih stabil. Artinya harga sebelum dan ada PMK relatif sama," pungkas Khoiri. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi