TUBAN - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Lestari Tuban membukukan penurunan laba sekitar Rp 852 juta dari Rp 13,037 miliar tahun 2020 menjadi Rp 12,187 miliar pada tahun 2021. Perumda Air Minum Tirta Lestari Tuban menyatakan, penurunan laba itu disebabkan adanya penggantian water meter yang sudah rusak sebanyak 3228 unit.
“Yang menyebabkan laba turun karena kami mengganti water meter yang buram, macet, dan yang sulit dibaca sebanyak 3228 unit, masuk pos biaya. Hal ini untuk menjaga kepuasan konsumen terhadap hasil pembacaan meter air,” kata Direktur Perumda Air Minum Tirta Lestari Slamet Riyadi kepada suaraindonesia.co.id, Jumat (24/6/2022) kemarin.
Ditanya soal harga water meter per satu unit, Slamet enggan membeberkan. Selain penggantian water meter, kenaikan biaya jasa pengelolaan sumber daya oleh Perum Jasa Tirta I, disebut Slamet, juga menjadi pemicu laba Perumda Air Minum Tirta Lestari Tuban tahun 2021 menurun.
"Karena ada juga kenaikan biaya jasa sumber daya air oleh Perum Jasa Tirta I yang sudah sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 68 tahun 2017 sebesar 351.547.384," ungkap Slamet.
Slamet menjelaskan, laba Perumda Air Minum Tirta Lestari Tuban pada tahun 2021 sebesar Rp 12,187 miliar. Perolehan laba itu menurun jika dibanding dengan tahun 2020 yang mencapai Rp 13,037 miliar.
Sebelumnya, penurunan laba Perumda Air Minum Tirta Lestari Tuban ini juga menjadi sorotan anggota DPRD Tuban dalam Rapat Paripurna Laporan Banggar dan Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Tuban tentang Pertanggungjawaban APBD 2021.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Irqam |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi