TUBAN - Kontribusi perusahaan semen di Kabupaten Tuban terhadap pendapatan asli daerah (PAD) terus turun. Dalam dua tahun, misalnya, untuk pajak mineral bukan logam dan batuan turun hingga 2,94 persen.
Situasi ini mendapat sorotan anggota DPRD Tuban Fraksi Demokrat Keadilan Sejahtera, Sulasih Noer Mafudloh dalam Rapat Paripurna Penyampaian Jawaban Pemerintah atas Laporan Banggar dan pandangan umum Fraksi-fraksi DPRD Tuban tentang pertanggungjawaban APBD 2021.
Dalam catatannya untuk pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Tuban di tahun 2020-2021 naik signifikan sebesar 8,68 persen. Namun sumbangan pajak mineral bukan logam dan batuan justru turun 2,94 persen.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menegaskan penurunan pajak mineral bukan logam dan batuan dipengaruhi oleh dua perusahaan semen yang berada di wilayah Kabupaten Tuban. Dua perusahaan semen itu adalah PT Semen Indonesia (SI) dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI).
Lindra sapaan akrabnya menyebut, pada tahun 2020-2021 produksi dan serapan dua perusahaan semen tersebut rendah. Sehingga pengambilan batu kapur dan pasir kuarsa sebagai perusahaan pengguna terbesar bahan mineral bukan logam dan batuan juga ikut turun.
"Karena kemarin perusahaan semen pada saat Covid-19, pembelanjanya cenderung menurun. Itu yang menyebabkan kenapa pajak menurun. Karena perusahaan semen fokus pada penanganan Covid-19," kata Lindra usai menghadiri kegiatan Hari Lingkungan Dunia, Kamis (30/6/2022).
Sementara itu, Senior Manager Of Corporate Communication SIG Pabrik Tuban Setiawan Prasetyo enggan menjelaskan penyebab terus turunnya pajak mineral bukan logam dan batuan dari PT Semen Indonesia.
"Mohon maaf yang terkait masalah itu, jajaran holding yang bisa detail menjelaskan," ujarnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi