NGAWI - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi, menggelar pelatihan budidaya ikan lele disejumlah desa yang ada dikota ramah tersebut, Selasa (27/9/2022).
Pelatihan berbasis pemberdayaan masyarakat itu merupakan bagian dari strategi penanggulangan dan pengentasan kemiskinan, sesuai visi misi Bupati dan Wakil Bupati Ngawi.
Bonadi, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi berharap, pelatihan yang digelar bersumber dari anggaran APBD 2022 ini mampu membangkitkan ekonomi masyarakat.
"Tingkat kemauan masyarakat melakukan budidaya ikan lele ini sangat tinggi. Maka, melalui pelatihan ini diharapkan bekal yang diterima dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi mereka," kata Bonadi kepada SUARA INDONESIA.
Dijelaskan Bonadi, proses budidaya ikan lele bukan hanya sekedar membuat kolam lalu ikan lele diberi makan, namun dalam pelatihan itu terdapat materi pengetahuan manajemen secara detail.
"Memang budidaya ini kelihatannya sepele, potensi kerugian bisa saja terjadi. Maka, melalui pelatihan ini dijelaskan secara detail manajemen budidaya. Misal, kadar kapasitas air dan termasuk pencegahan dan pengendalian penyakit," terangnya.
"Jadi pengetahuan dalam budidaya lele ini sangat ditekankan kepada masyarakat, sehingg diharapkan mulai dari produksi, pendapatan hingga konsumsi bisa meningkat," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Andri Kepala Bidang Perikanan menjelaskan bahwa dalam pelatihan budidaya ikan lele diikuti 30 orang berasal dari Kecamatan Paron, diantaranya Desa Semen, Kedungputri, Tempuran, Jambangan dan Ngale.
"Ada 5 desa pelatihan budidaya yang digelar 20 September 2022 lalu, dan diikuti 30 orang, berlokasi di Aula Desa Jambangan. Untuk narasumber kami juga mendatangkan dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Banyuwangi yaitu Afiria Padhu Anggara," Jelas Andri.
"Mereka yang ikut adalah masyarakat dibawah ekonomi tergolong rendah, jadi potensi peningkatan ekonomi melalui budidaya ikan lele ini, diharapkan bisa menambah pendapatan mereka," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi